Pemkab Bojonegoro, lanjut Bupati Anna terus memperhatikan bidang ketahanan pangan dan peningkatan kualitas SDM. Bupati juga meminta kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Machmuddin untuk mendiskusikan dengan para pendamping desa, tentang bagaimana penerjemahan Musrenbangdes dan Musdes.
“Ini kami rasakan, sehingga kami telah mencapai target yang besar, terimakasih Bapak Menteri. Alhamdulillah kita targetkan Desa Mandiri dan Desa Maju di Bojonegoro terus meningkat,” ungkapnya.
Terkait Green Economy atau ekonomi hijau, Bupati juga menjelaskan bahwa Bojonegoro telah menyiapkan tahapan-tahapan. Karena meski industri migasnya besar, ketahanan pangan tetap menjadi nomor satu. Pihaknya kini juga mendorong anak-anak muda serta BUMDes untuk membentuk kelompok-kelompok pembuatan pupuk organik.
“Sehingga akan kita support pendanaannya nanti guna membantu memenuhi kebutuhan pupuk. Saat ini sudah banyak inkubator-inkubator di desa dari penggerak desa yang sepakat dengan hal ini,” ujarnya.
Sedang untuk beasiswa RPL Desa ini, saat ini perangkat desa di Kabupaten Bojonegoro yang sudah lulus S1 akan didorong untuk mulai kuliah jenjang S2.
Menurut Ibu Desa Bojonegoro ini, RPL jenjang S2 ini adalah program jangka panjang oleh Kementerian Desa yang ditangkap Kabupaten Bojonegoro. Karena peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) didorong dengan Program RPL. (*/ono)
Baca juga:
- Ribuan Jemaah Haji Indonesia Bergerak ke Arafah, Siap Wukuf Besok!
- Perairan Masalembu Terindikasi Jadi Jalur Operasi Penyelundupan oleh Sindikat Narkoba Internasional
- Diduga Peras Kades, Oknum LSM dan PNS Terjaring OTT Polisi
- Puasa Arafah: Sehari Menggugurkan Dosa Dua Tahun
- Pertamina Salurkan 1,5 Juta Tabung LPG di Jawa Timur Jelang Iduladha