Menurut Avicenna, jeruk lokal tidak kalah dengan jeruk impor dimana untuk wilayah Kecamatan Dau, potensi tanaman Jeruk tercatat lebih dari 1.500 Ha, dengan jumlah tanaman jeruk 1.414 Ha dan luas panen 635 Ha. Setidaknya dalam satu kali panen raya para petani jeruk dapat menghasilkan 45.979 ton.
“Sebenarnya jeruk kita tidak kalah dengan impor, tetapi ada kendala pupuk mahal sehingga biaya produksi cukup tinggi. Sehingga petani keuntungannya jauh berkurang,” katanya.
Dia berharap, agar para petani lebih kreatif dan melakukan inovasi baru. Selain itu, petani jeruk diharapkan juga berinovasi agar tidak terpatok menjual dalam bentuk buah saja. Namun, bisa mengubahnya menjadi olahan dengan berbahan baku jeruk.
“Mungkin berupa sirup jeruk, atau makanan berbahan baku dasar jeruk mungkin bisa kita galakkan lagi, jadi saya sedang mendalami itu sekarang,” tuturnya. (wul/mzm)
Baca juga:
- Pemkot Batu Raih Penghargaan Komitmen Terbaik dalam Penuntasan Disparitas Data
- Satreskoba Polres Batu Ungkap Kasus Peredaran Inex dan Pil Double L di Dua Tempat Berbeda
- Pesan Wawali Batu Kepada Perwakilan Kota Batu di Ajang Putra Putri Batik Jatim 2025
- TKA: Siap Tes, Tapi Siapa yang Siap Stres?
- Kiai di Jember Sebut Fatwa MUI Tidak Perlu Diperdebatkan, Tapi Dijalankan