Nama : M. Nur Reztaka
Universitas Muhammadiyah Malang
Di negara kita, Indonesia sangat dikenal dengan keberagaman budaya. Berbudaya sendiri juga sering kali menjadi perdebatan yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif, tak jarang terjadi perselisihan. Terkadang ketika terjadi perselisihan baru lah terasa indahnya saling menghargai budaya.
Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi masalah yang terus berkembang hingga saatn ini. kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus meningkat. Maka dari itu, lingkungan akan lebih baik jika semua orang sadar dan bertanggung jawab akan kebersihan lingkungan, karena hal itu harus ditanamkan sejak dini, disekolah pun kita telah diajarkan untuk selalu menjaga kebersihan.
Dalam berbudaya bersih juga tidak lepas dari adanya mayoritas dan minoritas, terkadang sebagai kaum mayoritas kita sering kali lupa diri dan merasa bisa melakukan apapun sehingga terjadi perselisihan, sebagai contoh kita dapat melihat bagai mana hampir disetiap sekolah di Indonesia terpampang jelas tulisan yang bertulis “Jagalah Kebersihan, Karena Kebersihan Sebagian Dari Iman” kita sudah ditanamkan budaya bersih sejak kita mulai bisa membaca, mungkin bahkan lebih kecil dari pada usia yang seharusnya.
Namun, itu semua hanyalah hal yang sia sia jika kita menganggap anak anak yang menerapkan hal tersebut sebagai minoritas dan masyarakat sekitar yang menjadi mayoritas, sehingga apa bila mayoritas masyarakat tersebut tidak menerapkan budaya kebersihan maka anak yang terdidik tersebut akan terdoktrin untuk melakukan hal yang sama dan mungkin akan berfikir “orang lain saja tidak menerapkan hal tersebut, buat apa saya menerapkannya. Toh kalau saya yang berbudaya bersih sendirian apakah itu akan ber pengaruh terhadap lingkungan?”.
Budaya bersih di Indonesia juga cukup menjadi masalah, hal ini dapat terjadi karena kurangnya kesadaran mayoritas masyarakat dalam kebersihan lingkungan. Sehingga masyarakat ayng memiliki niat untuk menjaga lingkungan dapat merasa sia sia.
Kita dapat mengambil contoh lain seperti jepang, di Jepang sendiri kebersihan adalah budaya orang orang mayoritas sehingga masyarakat yang tidak peduli akan lingkungan akan merasa dirinya bersalah karena dia lah yang menjadi minoritas dalam hal kebersihan lingkungan.
Itulah kenapa kaum mayoritas dalam berbudaya itu sangat berefek terhadap kaum minoritas, mungkin itu beberapa contoh dalam hal kecil dan masih banyak contoh contoh pengaruh kaum mayoritas terhadap kaum minoritas baik dalam hal buadaya apapun.
Baca juga:
- Politik Identitas Global dan Resonansinya di Dalam Negeri: Studi Kasus Pengaruh Pemilu AS terhadap Polarisasi Politik Domestik
- Disinformasi Global: Ancaman Baru bagi Stabilitas Sosial dan Politik Domestik
- Perang Dagang Dunia, Imbasnya Sampai ke Dompet Kita
- BRICS dan Indonesia: Meraih Keuntungan atau Menghadapi Tantangan Global?
- AS vs China: Perang Dingin Gaya Baru?