Dengan tegas dirinya meminta, rekontruksi ulang dilakukan di TKP, karena jika dilakukan di luar Stadion Kanjuruhan kondisinya tidak sama persis TKP. Sehingga memungkinkan, hasilnya tidak akan sama.
“Kondisinya tidak sama persis dengan yang di TKP, tidak ada tribun di sana. Kalau rekan-rekan dengar tidak ada tembakan ke arah tribun, ya memang wajar karena nggak ada tribun (di Polda) begitu,” tegas Anjar.
Selain lokasi, tidak adanya saksi dari suporter atau penonton yang hadir di Mapolda. Sehingga pihaknya bersepakat untuk meminta dilakukan penundaan (pembongkaran) terlebih dahulu, agar dilakukan rekontruksi kembali di TKP langsung.
“Nggak tahu, surat kami diabaikan, tidak ada rekonstruksi ulang. Artinya sekarang dalam perspektif tidak ada tembakan gas air mata ke arah tribun, malah ditambahi TKP nya rusak. Komplit sudah,” ucapnya dengan nada kecewa. (ws6/rhd)
Baca juga:
- Kolaborasi KKN Unej-Unmuh Malang dan Majelis Burdatul Bahrain di Selamatan Desa Banyuputih
- Soekarno Fun Run Diikuti Ribuan Peserta, Ajang Membumikan Semangat dan Ajaran Bung Karno
- 161.657 KK di Kabupaten Malang Terdaftar Sebagai Penerima Bantuan Pangan
- Sound Horeg Tak Dilarang, Pemprov Jatim Pertimbangkan Aturan Ketertiban
- Surat Pemberitahuan Pemdes Donowarih Meminimalisir Dampak Sound Horeg pada Warga