Relokasi RPH Bondowoso ke Curahdami Diharapkan Tambah PAD

RESMI PINDAH: Bupati Bondowoso Salwa Arifin didampingi Kepala Dispertan setempat, Dwi Wardhana (kiri) meresmikan penggunaaan RPH Curahdami menggantikan RPH Blindungan Bondowoso. (foto: ido)

Bondowoso,SERU – Rumah Potong Hewan (RPH) Curahdami di Desa Locare Kecamatan Curahdami yang resmi menggantikan RPH Blindungan Bondowoso diharapkan bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Harapan ini disampaikan Bupati Bondowoso KH. Salwa Arifin saat peresmian RPH Curahdami yang dibangun sejak 2018 dan relokasi RPH Bondowoso ke RPH Curahdami di Pendapa Bupati setempat, Senin (30/12/2019).

Bupati Salwa mengatakan, perbaikan kualitas sarana dan prasarana (sarpras) RPH merupakan salah satu upaya Pemkab Bondowoso meningkatkan PAD, yang ujungnya untuk kesejahteraan masyarakat. ”Saya berharap peresmian RPH Curahdami yang menjadi relokasi RPH Bondowoso, lebih bermanfaat bagi masyarakat dan bisa menambah PAD. Karena, RPH merupakan salah satu sumber PAD Pemkab Bondowoso,” katanya.

Selain itu, menurut Bupati Salwa, perbaikan sarpras RPH sebagai upaya pemkab melakukan kegiatan komunikasi informasi dan edukasi pada masyarakat. Terutama,  berhubungan dengan pengawasan dan peningkatan mutu bahan pangan hewan. Sehingga, produk pangan hewan diharapkan benar-benar memenuhi syarat Asuh (Aman Sehat Utuh dan Halal). ”Apalagi, pemkab telah melakukan berbagai upaya meningkatkan populasi ternak. Diantaranya, program dari pusat, yaitu Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting), Inseminasi Buatan(kawin suntik) gratis, Pemeriksaan Kebuntingan Gratis, dan pencegahan pemotongan betina produktif,” terangnya.

Bupati Bondowoso Salwa Arifin berharap RPH Curahdami yang baru diresmikan bisa menambah PAD. (foto: ido).

Sedangkan, Kepala Dispertan Bondowoso, Dwi Wardana yang mendampingi Bupati Salwa meresmikan RPH Curahdami mengatakan, relokasi RPH Bondowoso ke RPH Curahdami, karena merupakaan bangunan bekas Belanda. Sehingga, secara tekhnis, RPH Bondowoso tidak layak untuk tempat potong hewan. ”Untuk itu, Pemkab Bondowoso membangun RPH baru di Desa Locare Kecamatan Curahdami yang masuk kawasan Pasar Hewan Terpadu. RPH Curahdami ini diharapkan bisa meningkatkan PAD dan menghasilkan  daging potong hewan memenuhi syarat Asuh,” katanya.

Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dispertan Bondowoso, Edi Purnomo menambahkan, RPH di Bondowoso ada lima. Yakni, RPH Prajekan, Wonosari, Maesan, Pujer dan Bondowoso yang direlokasi ke RPH Curahdami. Kelima RPH, ini sebenarnya tidak representatif dan menyebabkan kekhawatiran berdampak pada kesehatan masyarakat. ”Tapi, bertambahnya sarpras berkualitas RPH, diharapkan kualitas daging potong hewan lebih baik dan bisa diterima di semua wilayah. Karena, kita mengejar sertifikasi halal dan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) yang berhubungan dengan ijin sanitasi,” tambahnya.

Peresmian RPH Curahdami yang menjadi relokasi RPH Blindungan Bondowoso oleh Bupati Salwa, ini dihadiri Dandim 0822, Letkol Inf Jadi dan Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Suwarno. Hadir pula, sejumlah kepala OPD pemkab dan ASN lingkup Dispertan Bondowoso. (ido)

disclaimer

Pos terkait