Unikama Lepas 482 Wisudawan, Rektor: Tak Boleh Larut Kondisi Ketidakpastian

Pengukuhan secara simbolis oleh Rektor Unikama, Dr Pieter Sahertian kepada wisudawan. (bim) - Unikama Lepas 482 Wisudawan, Rektor: Tak Boleh Larut Kondisi Ketidakpastian
Pengukuhan secara simbolis oleh Rektor Unikama, Dr Pieter Sahertian kepada wisudawan. (bim)

Adapun predikat kelulusan dengan pujian (cumlaude) yaitu sebesar 66,38 persen. Predikat sangat memuaskan sebesar 33,62 persen. Namun hal itu belum cukup, pasalnya persentase kelulusan dengan tepat waktu (delapan semester) perlu ditingkatkan.

Di akhir pidatonya, Dr Pieter berpesan kepada seluruh wisudawan semester genap 2022-2023. Bahwa dengan segala ketidakpastian kondisi saat ini, para wisudawan tidak boleh larut dan hanya berpangku tangan. Namun terus untuk tetap eksis di tengah ancaman ketidakpastian tersebut.

Bacaan Lainnya

“Saya berpesan kepada saudara agar tetap menjalani hidup dengan penuh semangat, apapun kondisinya. Jangan pernah berhenti bermimpi dan bertindak. Dunia sangat membutuhkan orang-orang dengan karakter dan budaya kerja dan motivasti yang tinggi. Agar dapat hidup dengan lebih baik dalam masyarakat,” pesannya.

Sementara itu, dalam proses wisuda kali ini, Unikama turut menghadirkan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII Jawa Timur, Prof Dyah Sawitri, SE MM. Dalam sambutannya, Prof Dyah juga turut memberikan semangat kepada mahasiswa, agar tidak larut dalam ketidakpastian kondisi saat ini.

Sesuai dengan rumusan Kampus Merdeka yang dicetuskan oleh Kemdikbud Ristek RI. Sistem pembelajaran dalam Kampus Merdeka memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan kreativitas, kapasitas dan kepribadian mahasiswa.

“Serta kemandirian dalam mencari pengetahuan melalui dinamika lapangan, seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil. Lalu interaksi sosial, kolaborasi, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya,” kata Prof Dyah.

Sehingga dengan demikian, dirinya berharap agar lulusan Unikama saat ini, mampu bersaing dengan perkembangan global dan kemajuan teknologi saat ini. Serta unggul dan mampu berinovasi, yang tidak hanya sekedar mencari dan menunggu panggilan sebuah pekerjaan.

“Tetapi jadilah lulusan yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Serta hargailah kemajemukan bangsa Indonesia. Karena ini yang akan mempersatukan seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” pesannya. (bim/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait