Sadono mengaku pihaknya kuwalahan dengan penanganan bencana saat itu. Mengingat, peristiwa bencana alam yang terjadi Senin (17/10/2022) lalu terhitung hampir serentak di wilayah Kabupatan Malang ini.
Untuk langkah awal, pihaknya mengaku telah berkordinasi dengan kecamatan yang terdampak. Sehingga, dapat dipastikan lokasi mana yang memiliki tingkat kedaruratan yang harus didahulukan.
Dirinya menambahkan, untuk perlengkapan penanggulangan bencana yang mereka gunakan dirasa sangat cukup dan lebih. Menurutnya, sarana prasarana yang dimiliki Kabupaten Malang tergolong lebih lengkap dibandingkan daerah lain.
“Peralatan kita ini sudah jauh lebih lengkap. Kita punya tengki, punyak perahu, kemudian alat berat pun kita punya. Artian sudah cukup mumpuni,” jelasnya.
Ditempat yang berbeda, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Wiyanto Wijoyo menyebut, dalam kejadian banjir di Malang selatan juga mengakibatkan masyarakat juga terserang beberapa penyakit.
“Kalau pasca banjir, tembok-tembok ini kan baunya tidak enak , lumpur-lumpur itu. Gatal-gatal, diare karena air minumnya kotor,” jelasnya.
Dirinya menyebut, sudah mengintruksikan untuk menerjukan bantuan medis dan puskesmas terdekat untuk membantu puskemas yang terkena banjir. Serta mendistribusikan obat-obatan termasuk obat gatal-gatal. (ws6/ono)
