Untuk sebuah penangkaran rusa, fasilitas yang diberikan di UB Forest dinilai sudah cukup memadai. Di tempat tersebut, tersedia kandang dengan ukuran yang cukup luas, sekitar 225,4 m2 dengan sebuah shelter di dalamnya. Kandang yang terbuat dari kawat ini dapat bertahan cukup lama.
“Namun, ada pembatas yang terdapat di dalam kendang terbuat dari kayu. Bahan kayu ini tidak dapat bertahan lama karena dapat terjadi pelapukan,” ujarnya.
Shelter ini, imbuh Saddam, berfungsi sebagai tempat berteduh ataupun tempat beristirahat yang nyaman. Selain juga digunakan sebagai tempat makan sekaligus tempat untuk membuang kotoran para satwa. Dan tempat tersebut juga lebih rendah dari yang lainnya.
“Dari sisi keamanan, tim IMPALA melihat penjagaan yang diberikan juga sudah cukup baik. Ada tiga kali pengecekan setiap harinya, hal ini membuat keadaan rusa di sana dapat terpantau dengan jelas,” imbuhnya.
Soal makanan satwa, UB Forest memberikan makanan berupa rerumputan, wortel, serta pemberian minuman yang dilakukan pada pagi dan sore setiap harinya. Tim ini meneliti tingkat kesejahteraan rusa timor di penangkaran rusa timor UB Forest dengan beberapa indikator. Pertama fasilitas yang telah diberikan dan kedua tingkat perilaku rusa di penangkarang tersebut.
“Dengan adanya penelitian ini, kami berharap mampu memberikan informasi untuk penambahan dari segi kebersihan kandang yang seharusnya kering dan tidak boleh berlumpur atau becek. Dan penambahan tempat makan yang belum tersedia, menghindari membahayakan kesehatan rusa karena makanannya tercampur dengan kotorannya sendiri,” pungkasnya. (dik/mzm)
Baca juga:
- Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas, Polres Malang Pasang Rambu dan Papan Peringatan Jalur Rawan
- ASN di Batu Cabuli Keponakannya Sejak Kelas SMP
- dr Nur Rochmah Jabat Direktur RSUD Kanjuruhan Setelah Kosong Lima Tahun
- Rakor Bersama Panitia Karnaval Desa Giripurno, Polres Batu Tegaskan Larangan Sound Horeg
- 390 Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang Resmi Diluncurkan, Bupati Berharap sebagai Penguat Ekonomi Daerah