Sinarto juga menambahkan, di lokasi wisata alam perlu adanya warning yang harus terus disampaikan dan tidak boleh dilanggar oleh pengunjung. Pihaknya juga sering mengingatkan perhotelan dan restoran terkait keamanan. Hal ini dikarenakan perilaku yang sering tidak tepat dari tamu yang masih berusia pelajar.
“Kadang anak-anak pelajar itu cara mengelola dirinya belum maksimal. Seperti HP jangan sampai ada insiden di hotel dan restoran,” imbuhnya.
Kadisbudpar Jatim juga menekankan CHSE dalam operasional usaha kepariwisataan. Hal ini menjadi sebuah pesan Covid-19 yang harus terus ditegakkan. Yakni selamat, bersih, sehat dan sustainable tourism development.
“Kita berharap kondisi wisata bisa pulih,” pungkasnya. (dik/mzm)
Baca juga:
- JNE Kurban 74 Sapi dan 139 Kambing, Berbagi Beragam Promo Spesial
- Citilink Garuda dan Lion Air Beri Diskon Tiket Pesawat hingga 31 Juli 2025
- Bahlil Lempar Bola dan Tuding Pihak Asing Terkait Polemik Tambang Raja Ampat
- Polinema Sembelih 7 Sapi dan 6 Kambing, Bagikan 600 Paket Daging Kurban
- Pusip Dukung Kejati Usut Tuntas Korupsi Dana Hibah SMK Di Jawa Timur