“Permainannya secara manual karena selain informatif kita juga ingin anak-anak bisa lepas dari handphone, tapi kalau untuk akses sejarahnya lewat hp,” sambungnya.
Namun sayangnya permainan yang lahir sejak 2021, dengan keunggulan belajar sambil bermain tersebut masih dalam tahap penyempurnaan dan pengembangan sehingga belum dapat diakses oleh masyarakat.
“Ini masih prototype jadi masih dicoba dan lebih dikembangkan, aplikasinya juga belum ada di playstore. Dilihat dari desain kartunya juga pop culture jadi enggak ketinggalan jaman. Enggak cuma main kartu tapi juga kreatif dan menimbulkan rasa nasionalisme bagi anak-anak,” tutupnya. (ws6/ono)
Baca juga:
- UMM Terapkan Green and Halal Kurban Istikamah 5 Tahun Bebas Sampah Plastik
- DPC PDI-P Kota Malang Sembelih 8 Sapi dan 6 Kambing, Bagikan 3.500 Paket Daging Kurban
- Film Komedi Romantis Layar Lebar Berdurasi Panjang bakal Diproduksi di Kota Batu
- UM Sabet Juara Umum Kedua di POMPROV Jatim 2025 dengan Torehan 97 Medali
- Lathifah Shohib Berharap Ritual Ibadah Kurban Menjadi Contoh Baik di Kehidupan Sehari-hari