Padepokan Seni Topeng Asmoro Bangun, Ajarkan Tari Gratis Juga Layani Tamu Manca Negara

Handoyo dengan dua Topeng. (ws6) - Padepokan Seni Topeng Asmoro Bangun, Ajarkan Tari Gratis Juga Layani Tamu Manca Negara
Handoyo dengan dua Topeng. (ws6)

Malang, SERU.co.id – Berdiri sejak tahun 1900, Padepokan Seni Topeng Asmoro Bangun, kini masih saja eksis di era modern. Tak hanya sebagai tempat berlatih menari dan membuat topeng khas Malang, tetapi menjadi salah satu tujuan wisata.

Pemilik Sanggar Padepokan Seni Topeng Asmoro Bangun, Tri Handoyo menjelaskan, dirinya adalah generasi kelima yang dipercaya mengelola sekaligus menjaga kesenian yang sudah ada dari zaman Majapahit itu.

Bacaan Lainnya

“Jadi sudah lima generasi hingga sekarang, dulu itu yang mengawali adalah Mbah Serun, yang belajar kepada Pak Kurawan di Desa Bangelan, Kromengan, Wonosari, setelah itu mengajarkan di sini,” seru Handoyo.

Sebelum didirikan sanggar, lanjut Handoyo, para kelompok seniman wayang topeng dulu berlatih tari di dalam rumah dan melakukan pentas di pelataran. Kemudian pada tahun 1978, kelompok mereka ditunjuk oleh panitia dari Jogja untuk mengisi acara seni di Jakarta.

“Sepulang dari sana mulai ada perhatian dari pemerintah daerah, jadi dibuatkan sanggar ini diresmikan tanggal 30 Oktober 1982. Kemudian Sanggarnya ini saya renovasi tahun 2013, karena saya dapat bantuan dari Kementerian Budaya,” jelasnya.

Sebelum pandemi, biasanya mereka melakukan berbagai kegiatan seperti latihan menari, latihan gamelan, membuat topeng dan pertunjukan rutin setiap sebulan sekali

“Kalau pandemi hingga saat ini belum ada kegiatan sama sekali hanya pembuatan topeng saja, nantinya akan tetap ada konsep seperti sebelum pandemi,” paparnya.

disclaimer

Pos terkait