Malang, SERU.co.id – Pelaksanaan PPKM membuat banyak sektor mengalami penurunan, termasuk pemasukan retribusi e-Parkir di kawasan Stadion Gajayana. Total 50 persen penurunan sejak diberlakukan PPKM hingga sekarang.
Kadishub Kota Malang, Heru Mulyono menjelaskan, aktivitas dan mobilitas masyarakat selama PPKM terbatas membuat kunjungan di kawasan pertokoan modern sepi. Terlebih, pertokoan tersebut belum diperbolehkan buka. Tak ayal, pendapatan e-Parkir menurun drastis.
“Turunnya seperti disini (e-Parking pintu masuk Stadion Gajayana) seharusnya bisa Rp8 juta. Sekarang drastis ya sampai Rp4 juta,” seru Heru Mulyono, di halaman Stadion Gajayana.
Pihaknya menambahkan, jumlah tersebut sudah lumayan dibandingkan titik retribusi lain. Bahkan, beberapa lokasi e-Parking lain, menurun drastis hingga tanpa pemasukan sama sekali.
“Bahkan pernah dua bulan kemarin ada yang nol, waktu mal itu ditutup total,” bebernya.

Heru menuturkan, penarikan retribusi parkir saat ini dikelola oleh Dishub Kota Malang, langsung melalui rekening yang bekerjasama dengan Bank Jatim. Mekanisme demikian telah berlaku guna mengantisipasi kebocoran saat menyetor pendapatan parkir.
“Jadi seperti ini, nanti jam 15.00 langsung masuk ke bank. Kita sudah kerjasama dengan Bank Jatim,” paparnya.
Diketahui, Perda Nomor 4 Tahun 2009, seluruh aset pemerintah daerah yang digunakan untuk parkir, akan dikelola oleh Dishub sebagai pelimpahan kewenangan dari Wali Kota. Pihaknya menginginkan, sedini mungkin menggunakan mekanisme secara ketat untuk penyetoran pendapatan retribusi parkir, guna mengantisipasi kebocoran.
“Tidak bisa setor dari rekening pribadi. Kalau di tracking nanti kelihatan. Jadi langsung semua ke Bank Jatim,” tandasnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Wali Kota Malang Tinjau Lapak Hewan Kurban Pastikan Bebas Penyakit Jelang Iduladha
- Kapolresta Malang Kota Berikan Penghargaan 24 Orang Personel Polri dan Dinsos
- Danlanud Abd Saleh Sampaikan Progres Persiapan Venue Cabor MPI Porprov IX Jatim
- BPS Kota Malang Sebut Masa Panen Bahan Pokok Penyebab Deflasi -0,21 Persen
- Jembatan Splendid Tak Bisa Diperbaiki Permanen, Alokasi Anggaran 2026