Malang, SERU.co.id – Sekitar 161 anak yatim pintu dan kurang mampu di Kota Malang, mendapatkan santunan dari IKIP Budi Utomo (IBU) Malang. Mereka berasal dari Panti Asuhan (PA) Muhammadiyah, PPIQ Darul Hidayah, PA Al Qorny dan Yayasan Al Kahfi.
Rektor IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, Dr. H. Nurcholis Sunuyeko, menyerahkan secara simbolis santunan kepada Gus Hisa Al Ayubi, pengasuh PAIQ Darul Hidayah. Sementara para Wakil Rektor, menyerahkan santunan langsung ke anak-anak panti asuhan lainnya.
”Kami ingin berbagi dengan anak-anak yang belum beruntung. Yang sebenarnya, memang sudah menjadi hak mereka. Tapi karena saat ini masa pandemi, kami tidak bisa menghadirkan lebih banyak lagi anak-anak panti asuhan,’’ seru Rektor IBU Malang, ditemui di Kampus C IBU, Sabtu (1/5/2021) petang.

Disebutkannya, sebagai salah satu kampus di Kota Malang, dengan mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia, IBU Malang tetap memiliki kewajiban untuk berbagi rejeki dengan anak-anak yang dicintai Nabi Muhammad SAW tersebut.
Terlebih dalam kondisi pandemi, ketika banyak perguruan tinggi kekurangan mahasiswa, IKIP Budi Utomo Malang masih dipercaya untuk mendidik mahasiswa dalam jumlah yang besar. Bentuk rasa syukur itulah, di bulan Ramadan ini tetap dilangsungkan pemberian santunan tersebut. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
‘’Ini sekaligus bentuk rasa syukur kami. Alhamdulillah, jumlah mahasiswa baru (maba) terus meningkat. Tidak ada penurunan maba dari sebelum pandemi. Tidak saja dari seluruh wilayah Indonesia, tapi juga dari luar negeri, sekalipun pembelajarannya masih daring,” imbuh Nurcholis.
Sementara itu, Gus Hisa mewakili penerima santunan, menyampaikan terima kasihnya, atas perhatian IBU Malang terhadap anak-anak panti asuhan.
“Karena di tengah suasana pandemi, yang serba sulit seperti ini, Pak Rektor masih terus memikirkan anak-anak. Bantuan ini sangat berarti untuk mereka, yang sedang menjalankan ibadah puasa dan menjelang lebaran,” ungkapnya.
Acara yang juga mengundang perwakilan warga sekitar kampus itu, berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat. Undangan harus cek suhu tubuh, menggunakan handsanitizer dan tempat duduk juga berjarak. Acara pun tak berlangsung lama, hanya sekitar 30 menit. (rhd)
Baca juga:
- Ribuan Jemaah Haji Indonesia Bergerak ke Arafah, Siap Wukuf Besok!
- Perairan Masalembu Terindikasi Jadi Jalur Operasi Penyelundupan oleh Sindikat Narkoba Internasional
- Diduga Peras Kades, Oknum LSM dan PNS Terjaring OTT Polisi
- Puasa Arafah: Sehari Menggugurkan Dosa Dua Tahun
- Pertamina Salurkan 1,5 Juta Tabung LPG di Jawa Timur Jelang Iduladha