Surabaya, SERU.co.id – Sebuah tas hitam di depan Royal Plaza Surabaya menggegerkan warga Surabaya, Sabtu (17/4/2021) dini hari Tim Gegana pun diturunkan untuk memeriksa tas tersebut. Sebagian Jalan Ahmad Yani juga ditutup untuk mengamankan tempat.
“Ini tadi bentuknya tas ransel warna hitam. Tas sudah dievakuasi Tim Gegana untuk diperiksa,” ujar seorang polisi yang bertugas di lokasi.
Sekira pukul 02.30 WIB tas mencurigakan itu dibawa ke kantor polisi dan jalan kembali dibuka. Wakapolrestabes Surabaya AKBP Haryoto menyatakan, isi tas tersebut adalah speaker aktif.
“Isinya speaker aktif,” kata Haryoto.
Menurut Haryoto, pemilik tas telah diketahui keberadaannya dan tengah dimintai keterangan di Mapolsek Wonokromo. Hingga saat ini belum diketahui apa motif dari pemilik tas yang meninggalkan tas mencurigakan itu.
Baca Juga :
- Patrick Kluivert Optimis Indonesia Taklukkan China dan Erick Thohir Harap Hoki Kehadiran PrabowoJakarta, SERU.co.id – Timnas Indonesia akan menghadapi laga hidup-mati melawan China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dengan persiapan matang di Bali dan …
- Keluarga Keenan Nasution Temukan Kejanggalan dalam Pelanggaran Hak Cipta Lagu Nuansa BeningMusisi legendaris Keenan Nasution, melalui kuasa hukumnya, resmi menggugat penyanyi Vidi Aldiano atas dugaan pelanggaran hak cipta lagu ‘Nuansa Bening’. Pihaknya merasa tidak ada penghargaan layak terhadap para pencipta lagunya.
- DPR RI Terima Surat Usulan Pemakzulan Gibran Oleh Forum Purnawirawan TNIForum Purnawirawan Prajurit TNI resmi mengajukan surat permintaan kepada DPR RI agar memproses usulan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Surat yang telah diterima dan diteruskan oleh Sekretariat Jenderal DPR RI itu memuat berbagai alasan yuridis dan etis.
- KPK Panggil Dua Mantan Pejabat Kemnaker Terkait Kasus Dugaan Pemerasan TKAKPK terus mendalami skandal dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi dalam pengurusan penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
- Pemerintah Batalkan Diskon Listrik dan Alihkan ke Subsidi UpahPemerintah resmi membatalkan rencana pemberian diskon tarif listrik 50 persen yang semula dijadwalkan untuk Juni–Juli 2025, namun diganti dengan subsidi upah. Pembatalan ini terjadi karena proses penganggaran diskon listrik dinilai terlalu lambat dan tidak memungkinkan.
Sebelumnya, warga menemukan tas hitam mencurigakan sekitar pukul 01.30 WIB. Warga melaporkan keberadaan tas ke polisi. Tim Gegana turun tangan mengamankan tas tersebut sekitar pukul 02.00 WIB. (hma/rhd)