35 Siswa Dinyatakan Lulus Program Vokasi TJSL PLN Bersama Skariga

35 Siswa Dinyatakan Lulus Program Vokasi TJSL PLN Bersama Skariga
Seremonial penutupan Program Vokasi TJSL PLN bersama Skariga. (rhd)

Malang, SERU.co.id – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan (UPDL) Pandaan bersama SMK PGRI 3 (Skariga) Kota Malang menutup program Vokasi Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) 2024. Diikuti oleh 35 siswa yang dinyatakan lulus dan layak mendapatkan sertifikasi di Aula SMK PGRI 3 Kota Malang, Kamis (5/6/2025).

Senior Manager PT PLN (Persero) UPDL Pandaan, Mohammad Syafi’i mengatakan, kerja sama program Vokasi TJSL bersama Skariga ini merupakan kali ketiga. Kali ini, program TJSL yang diberikan berupa program vokasi magang bersertifikat pada Juli-Desember 2024.

Bacaan Lainnya

“Tak hanya magang di PT PLN grup, namun juga beberapa industri terkait, agar mendapatkan pengalaman bekerja secara langsung dan mendapatkan sertifikat. Para siswa sangat kooperatif, karena dibimbing dengan baik oleh para guru, sehingga tidak ada kendala. Bahkan boleh dibilang sukses,” seru Syafi’i, di sela closing ceremony, Kamis (5/6/2025).

Disebutkannya, program vokasi TJSL PLN ini dilaksanakan dalam kurun waktu 1 tahun, dimana 6 bulan peserta mendapatkan diklat materi dan 6 bulan magang/pelatihan. TJSL ini merupakan bagian Corporate Social Responsibility (CSR) PLN di bidang pendidikan, agar generasi muda mampu berkembang lebih baik.

“TJSL ini bukti komitmen PLN terhadap stakeholder kepada dunia pendidikan, dimana setiap anak mendapatkan pembinaan sekitar Rp10 juta/orang. Alhamdulillah, beberapa peserta saat ini ada yang dapat pekerjaan di industri dan melanjutkan kuliah di universitas/politeknik, sisanya masih menunggu rekrutmen,” beber Syafi’i.

Menurutnya, setiap tahun program vokasi TJSL memiliki tema yang berbeda berdasarkan kebijakan tematik yang diberikan oleh PLN pusat. Harapannya, PT PLN (Persero) UPDL Pandaan dapat terus bekerja sama dengan SMK PGRI 3 Kota Malang yang cukup dikenal sukses di tingkat nasional. Baik sebagai lembaga penyelenggara pelatihan maupun sekolah yang mencetak lulusan siap kerja.

“Dengan reputasi nasional, tentunya output yang dihasilkan SMK PGRI 3 Kota Malang sesuai kebutuhan industri saat ini. Alhamdulillah, dengan bimbingan para guru dan komitmen semua peserta, akhirnya lulus 100 persen,” tegasnya.

Sebagai informasi, program vokasi TJSL oleh PT PLN (Persero) UPDL Pandaan memiliki beberapa pola. Seperti pelatihan bagi guru, pelatihan bagi siswa, serta pelatihan bagi guru dan siswa. Selain pendidikan, tema TJSL bisa terkait lingkungan hidup, UMKM, dan lainnya.

“Jadi pusat yang menentukan polanya, tahun lalu diambil dua SMK, ada yang untuk guru dan untuk siswa. Namun fokusnya tetap pada listrik, elektro dan distribusi,” tandasnya.

Mohammad Syafi'i dan M Lukman Hakim, menjawab pertanyaan awak media. (rhd)
Mohammad Syafi’i dan M Lukman Hakim, menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Sementara itu, Kepala SMK PGRI 3 Kota Malang, M Lukman Hakim ST MT mengatakan, dari beberapa sekolah, Skariga Kota Malang kembali terpilih sebagai pelaksana. Program vokasi TJSL 2024 ini akan dievaluasi untuk perbaikan TJSL pada tahun-tahun berikutnya.

“Alhamdulillah, program vokasi TJSL ini berjalan sukses, ditandai dengan penyerahan sertifikasi kepada 100 persen peserta yang dinyatakan lulus. Sehingga peningkatan kompetensi melalui sertifikasi ini dapat menunjukkan sejauh mana kemampuan peserta, apakah di level menengah atau level atas,” ungkap Lukman.

Dengan kompetensi dilengkapi sertifikasi tersebut, para peserta dapat ditawarkan kepada perusahaan atau industri yang membutuhkan. Sehingga ada simbiosis mutualisme, dimana siswa lulus dapat langsung bekerja, sementara industri menerima karyawan siap kerja.

“Ini bukan sekadar pelaksanaan, namun bagaimana peserta lulus bersertifikasi dapat terserap industri. Bagi PLN pelatihannya berhasil dan bagi SMK PGRI 3 semakin mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Tak hanya bekal kompetensi dan sertifikasi, namun bagaimana siswa lulus langsung bekerja,” terang Lukman.

Disebutkannya, untuk mengikuti program vokasi TJSL PLN ini, tidak semua siswa bisa masuk lantaran harus lolos seleksi secara ketat. Dalam 1 tahun, pola pelatihan yang diberikan in out, dimulai teori 6 bulan dan dilanjutkan magang 6 bulan. Selain 35 siswa lulus sertifikasi, ada 11 peserta yang mendapatkan beasiswa pembinaan.

“Kalau dari PLN langsung syarat minimal D3, namun anak perusahaan PLN ada yang mau menyerap lulusan SMK. Sejak SMK PGRI 3 mendirikan kelas PLN, alhamdulilah banyak lulusan terserap perusahaan di bidang distribusi, kelistrikan dan lainnya. Di TJSL kali ini, ada banyak siswa kelas 12 dari Skariga,” ungkap Lukman.

Harapan Lukman, ada pembinaan kompetensi level lanjutan, tak hanya di level pertama, namun berlanjut ke level yang lebih meningkat. Sehingga keilmuan yang didapat tentu akan meningkat, sekaligus memperoleh jaringan lebih luas dalam mendapatkan pekerjaan.

“Alhamdulillah, saya mendapatkan pengalaman lebih banyak dan luas, lebih dari materi yang saya dapatkan sebelumnya. Mulai instalasi dasar, pemasangan tiang, pemeliharaan distribusi hingga pemasangan pembatas kWh meter,” ungkap Ricky Axel Rafaelino, siswa Skariga yang mendapatkan uang pembinaan dan lolos masuk D4 Sistem Kelistrikan Polinema. (rhd)

disclaimer

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *