Sinyal Insentif Guru PAUD Ditambah Tiap Tahun

Bimtek guru PAUD Kota Malang dilaksanakan di Aula Disdikbud. (ws1) - Sinyal Insentif Guru PAUD Ditambah Tiap Tahun
Bimtek guru PAUD Kota Malang dilaksanakan di Aula Disdikbud. (ws1)

Malang, SERU.co.id – Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bakal menerima tambahan insentif di tahun depan. Kabar tersebut disampaikan oleh Walikota Malang Sutiaji saat menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembelajaran STEAM (Science, Engneering, Technology, Art, Mathematic) PAUD, di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Rabu (10/3/2021).

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana mengungkapkan, tahun ini merupakan realisasi wacana tahun kemarin yang awalnya Rp500 ribu, dan tahun ini sudah Rp600 ribu. Sinyal kenaikan bakal berlanjut di tahun depan setelah menyimak pemaparan Walikota Malang.

Bacaan Lainnya

“Kalau kenaikan Rp500 ribu ke Rp600 ribu itu sudah di tahun ini. Tadi sinyalnya beliau Pak Wali menghendaki untuk naik lagi (tahun depan),” seru Suwarjana, di teras Disdikbud lantai satu, Rabu (10/3/2021).

Hal itu sangat beralasan baginya, karena guru PAUD memang faktanya bekerja lebih ekstra bila dibandingkan dengan guru SD. Untuk anggaran nanti bakal diambil dari APBD, bukan dari Bosda.

“Beliau Pak Wali sangat intens dengan pendidikan. Kasihan mas, guru PAUD itu  siswanya masih kecil, jadi lebih ekstra. Butuh kasih sayang kepada satu siswa, yang lain kadang butuh perhatian,” bebernya.

Walikota ditemui usai Bimtek PAUD. (ws1) - Sinyal Insentif Guru PAUD Ditambah Tiap Tahun
Walikota ditemui usai Bimtek PAUD. (ws1)

Terkait nominal, pihaknya belum bisa memastikan. Melihat bagaimana anggaran dari Pemerintah Kota Malang. Sejauh ini, Disdikbud sangat mendukung apa yang diinginkan Walikota Malang.

“Saya sangat mendukung, kita di guru PAUD itu lain dengan guru SD dan SMP,” ungkap Suwarjana.

Sementara Walikota Malang, Sutiaji menuturkan, bimbingan teknis pembelajaran STEAM ini sangat berguna bagi guru dan siswanya sendiri. Tidak hanya sekadar Baca, Tulis, Berhitung, (Calistung). Pembelajaran STEAM mampu membentuk anak untuk berpikir kritis serta memiliki pola pikir cerdas.

“Ini goalnya bagaimana anak semakin diajak berpikir kritis,” ungkap Sutiaji.

Sutiaji masih belum tahu bagaimana parameternya, karena masih dalam proses penyusunan. Namun, harus tetap ada parameter untuk melihat keberhasilan, sekaligus evaluasi bagi tenaga pendidik.

“Kita tahu bahwa kita ciptaan Tuhan tapi kritis, penguatan keimanan, tidak verbal,” pungkasnya.

Selain itu, pondasi STEAM terletak pada aspek kolaborasi dengan pembelajaran inkuiri dan berbasis proses. STEAM juga mengarahkan anak untuk berpikir kritis, inovatif, dan memecahkan masalah (problem solving).

“Anak sudah diajak berpikir kritis, anak itu mengkritisi masalah. Implikasinya kalau itu bisa diterapkan, ke depan masyarakat kita semakin cerdas,” tegas Walikota Sutiaji.

Menurut Walikota Sutiaji, mengenalkan STEAM kepada anak PAUD dapat dilakukan dengan mengenalkan diri anak dengan tubuhnya.

“Pembelajaran STEAM itu salah satunya ada pada tubuh manusia. Di manusia itu ada teknologi, ada ilmu pengetahuannya. Cara-caranya dengan mengenalkan anak pada dirinya. Pada hidung, matanya berapa. Bagaimana bentuk matanya, mengapa berbeda dengan temannya. Itu caranya, kemudian dijelaskan,” tandas politisi partai Demokrat ini. (ws1/rhd)

disclaimer

Pos terkait