Malang, SERU.co.id – Menjelang momen HUT ke-80 RI, masih ada sekitar 80 kasus PHK sejak awal tahun 2025. Merespons hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Disnaker-PMPTSP berkomitmen memperhatikan nasib para pekerja dan pengangguran. Disnaker-PMPTSP peduli nasib pengangguran terbuka melalui program peningkatan SDM yakni dengan pelatihan kerja.
Kepala Disnaker-PMPTSP, Arif Tri Sastyawan mengungkapkan, hingga saat ini belum terdapat penambahan kasus PHK yang mencolok. Pihaknya masih menunggu laporan resmi dari masing-masing perusahaan dan akan menghitung jumlah pasti.
“Saya kira sejak awal tahun jumlahnya tidak sampai 80 kasus. Sampai bulan kemarin pun saya belum menandatangani berkas PHK baru,” seru Arif, Senin (11/8/2025).
Arif menjelaskan, dari catatan sebelumnya, tercatat ada 63 kasus PHK. Dengan selisih jumlah yang tidak banyak, artinya tidak ada persoalan luar biasa terkait PHK.
“Bulan ini kami akan ada rapat tripartit, supaya bisa melihat berapa jumlah PHK yang dilakukan oleh perusahaan yang ada di Kota Malang. Menyambut HUT ke-80 RI, Pemkot Malang tetap berkomitmen memedulikan nasib pekerja dan pengangguran,” ungkapnya.
Disnaker-PMPTSP tetap menjalankan program pelatihan kerja, khususnya bagi tenaga kerja rentan dan masyarakat yang ingin mengembangkan usaha. Program ini didukung oleh dana cukai sebesar Rp1,5 miliar.
“Pelatihan kami arahkan untuk sektor usaha dan jasa yang up to date. Harapannya bisa mengurangi angka pengangguran terbuka di Kota Malang,” ujarnya.
Berdasarkan data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran terbuka di Kota Malang berada di kisaran 6,2 persen. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan laporan sebelumnya yang mencapai 6,8 persen.
“Kita masih menunggu rilis data terbaru dari BPS, biasanya keluar di akhir tahun. Tapi Alhamdulillah ada tren penurunan,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya berupaya merancang pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan. Hal itu bertujuan, agar output yang dihasilkan siap pakai di dunia kerja.
“Pelatihan akan kami prioritaskan untuk warga Kota Malang. Diharapkan pelatihan bisa berdampak kepada masyarakat untuk mengatasi masalah pengangguran,” pungkasnya. (bas/rhd)