Batu, SERU.co.id – Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas Pendidikan (Dindik Jatim) memberikan solusi bagi siswa SMP yang gagal masuk ke SMA, SMK dan SLB Negeri di wilayah Jatim. Yakni dengan memberikan informasi tentang sekolah SMA, SMK dan SLB swasta yang menerima siswa dengan jalur beasiswa.
Saat ditemui pada momen pembukaan Cabor Gateball pada Porprov IX Jatim 2025 di Kota Batu, pada Minggu (29/6/2025) kemarin, Kadindik Jatim, Dr Aries Agung Paewai SSTP. MM mengatakan, lulusan SMP yang tidak dapat masuk sekolah negeri tidak perlu khawatir karena banyak sekolah swasta yang telah menyediakan beasiswa. Beasiswa tersebut terbagi menjadi 2 yakni beasiswa penuh dan beasiswa biaya terjangkau bagi siswa SMA/SMK swasta.
“Beasiswa penuh diperuntukkan bagi sebanyak 19.912 siswa SMK swasta, sedangkan untuk Pendidikan terjangkau diberikan kepada 28.793 siswa SMK swasta.
Kadindik Aries mengakui, dengan terbatasnya kuota siswa yang dapat masuk ke SMA SMK dan SLB Negeri, menjadi ketakutan tersendiri bagi orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan swasta. Mereka menganggap bahwa menyekolahkan anaknya di sekolah swasta membutuhkan biaya yang relatif besar, sementara untuk sekolah negeri, gratis. Program beasiswa untuk siswa SMA SMK dan SLB swasta ini bukan merupakan permintaan dari dinas pendidikan provinsi, melainkan dari sekolah swasta itu sendiri.
“Para sekolah swasta ini pro aktif untuk berupaya agar siswa (SMP) yang tidak lulus di negeri, apakah itu SMA SMK atau SLB swasta akan tetap mendapatkan akses pendidikan tanpa terhambat masalah biaya pendidikan. Jadi ini bukan atas dasar permintaan Dinas Pendidikan Provinsi,” serunya.
Aries menjelaskan, untuk memperoleh beasiswa penuh dan beasiswa terjangkau terdapat kualifikasi masing-masing yang ditetapkan oleh setiap sekolah swasta tersebut. Ia mencontohkan, kalau beasiswa penuh, itu diberikan kepada warga yang berstatus miskin. Sedangkan untuk beasiswa terjangkau diperuntukkan bagi yang tidak lolos SPMB lalu namun memiliki nilai akademik baik.
“Jumlahnya kita sudah hitung sekitar 72.840 siswa. Ini untuk mengurangi angka yang tidak dapat masuk ke sekolah negeri. Kita harapkan tidak ada yang putus sekolah karena swasta sudah memberikan beasiswa itu,” cetusnya.
Aries menerangkan, informasi tentang penerimaan siswa di lembaga pendidikan SMA SMK dan SLB swasta tersebut telah tercantum pada laman SPMB Jatim. Dengan demikian, apabila siswa tersebut tidak dinyatakan lolos masuk ke lembaga pendidikan negeri yang dipilihnya, maka siswa atau orang tua siswa dapat langsung memilih sekolah swasta yang dipilih. Tetapi tetap menyesuaikan dengan kriteria yang sudah ditetapkan oleh lembaga pendidikan swasta tersebut.
“Masing-masing SMK SMA dan SLB swasta itu sudah punya kriterianya masing-masing. Kita (Dindik Provinsi) tidak bisa menetapkannya,” ungkapnya.
Terkait dari mana pembiayaan pendidikan pada sekolah swasta itu, Aries menyebutkan sekolah swasta memperoleh dana BOS dari pemerintah pusat. Selain itu ia akan mendapatkan BPOPP (Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan).
“Ini adalah program pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menyediakan dana untuk membantu biaya operasional sekolah, baik negeri maupun swasta, untuk jenjang SMA/SMK. Tujuannya adalah untuk meringankan beban biaya operasional sekolah dan meningkatkan kualitas pembelajaran,” imbuhnya.
Aries menambahkan, dengan program tersebut, sekolah swasta juga akan memperoleh siswa baru dengan lebih mudah. Selama ini dirinya kerap menerima keluhan tentang sulitnya sekolah swasta mendapatkan siswa baru.
“Nah dari situlah (Dana Bos dan BPOPP) yang bisa digunakan juga bagi sekolah swasta untuk bisa mendapatkan siswa,” pungkasnya. (dik/mzm)