Puan Maharani Tuai Polemik Sumbar dan Negara Pancasila

Puan Maharani (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDI-P sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani, mendapat perhatian publik karena ucapannya. Puan mengumumkan Cagub-Cawagub Sumatera Barat yang diusung PDI-P.

“Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila,” seru Puan.

Bacaan Lainnya

Harapan Puan yang meminta Sumatera Barat untuk mendukung negara Pancasila ini, dinilai sebagian pihak menyinggung masyarakat Sumbar. Anggota DPR RI Komisi II Dapil Sumbar II, Guspardi Gaus mengaku, kecewa atas ucapan Puan tersebut. Menurut Guspardi, selaku pejabat publik, Puan seharusnya meminta maaf.

“Jadi saya merasa prihatin kecewa terhadap statement yang dikeluarkan oleh Ibu Puan Maharani, yang notebenenya beliau adalah pejabat negara. Tidak hanya pejabat negara, tapi juga Ketua DPR RI dan petinggi partai,” kata Guspardi.

Anggota DPD RI asal Sumbar, Emma Yohana, juga mengaku tak nyaman dengan pernyataan Puan. Ia menilai Puan meragukan komitmen Sumbar.

“Secara pribadi maupun sebagai anggota DPD RI asal Sumatera Barat, tentu saja saya tidak nyaman dengan pernyataan itu. Karena terkesan masih meragukan komitmen Sumatera Barat terhadap negara Pancasila,” ujar Emma.

Karena pernyataannya itu, Puan akan dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Persatuan Pemuda Mahasiswa Minang (PPMM), Jumat (4/9/2020) siang. Ketua PPMM, David menyatakan, pernyataan Puan tersebut menyinggung perasaan masyarakat Minang.

“Statement dari ibu yang merasa terhormat itu, Puan Maharani sungguh mengganggu kami putra asli Sumatera Barat dan menambah jurang pemisah Sumatera Barat dengan Indonesia. Rasa kebangsaan saat ini terkoyak dengan ucapan Puan Maharani,” tegas David.

David juga menegaskan kepada Puan untuk tidak meragukan masyarakat Minang atas nilai-nilai Pancasila. Menurutnya, masyarakat Minang telah terbukti memiliki peran yang besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

“Jangan ragukan Pancasila kepada masyarakat Sumatera Barat. Kurang bukti apa masyarakat Sumbar dalam ikut merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Jangan sampai pejuang proklamasi menangis dengan ujaran itu,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut salah satu kader PDI-P, Zuhairi Misrawi, sindiran tersebut akibat situasi PDI-P yang sulit diterima di Sumbar. Diketahui, Sumbar telah dipimpin kader PKS selama 10 tahun terakhir.

“Apa yang disampaikan Mbak Puan lebih dalam perspektif kekinian,, sekaligus harapan agar Pancasila benar-benar membumi dalam laku keseharian,” kilahnya. (hma/rhd)

disclaimer

Pos terkait