Malang, SERU.co.id – Satreskrim dan Satlantas Polres Malang tengah berkolaborasi mendalami kasus meninggalnya dua pria di aliran sungai perbatasan Kecamatan Poncokusumo dan Tumpang, Senin (30/12/2024). Hal tersebut guna mendalami penyebab pasti dan kronologi dari kematian kedua pemuda tersebut.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muchammad Nur menjelaskan, dari dugaan sementara sebelum korban meninggal dunia aliran sungai tersebut, mereka diduga sempat mengkonsumsi minuman keras (miras).
“Korban diduga sempat konsumsi miras sehingga dimungkinkan kehilangan kesadaran,” seru Nur, saat dikonfirmasi SERU.co.id.
Nur menyebut, diduga dibawah kendali minuman keras, mereka berdua halusinasi dikejar oleh massa. Karena tidak sadar saat menyetir, kendaraan yang mereka tumpangi justru menabrak pagar pembatas.
“Dari CCTV tidak ada mengejar korban,” bebernya.
Karena alkohol itu pula, mereka panik karena dikejar dan berusaha bersembunyi dan tidak paham dengan medan yang mereka lalui. Diketahui, lokasi kendaraan korban dengan jembatan korban ditemukan berjarak 20 meter. Sedangkan kedalaman jembatan hingga ke aliran sungai kurang lebih mencapai 20-30 meter.
Dari hasil visum, luka yang ditemukan merupakan luka yang disebabkan karena korban terjatuh ke aliran sungai tersebut.
“Dari visum ada luka babras diduga karena kecelakaan, polisi belum temukan luka yang mengarah ke pembunuhan,” ungkap Nur.
Diberitakan sebelumnya, sempat hilang selama beberapa hari, Alfin Dika Putra Johana (20) dan Ahmat Khoirul Anam (22), keduanya merupakan warga Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang ditemukan meninggal, Minggu (29/12/2024).
Kapolsek Poncokusumo, AKP Subijanto menjelaskan, kronologi bermula saat keluarga korban Alfi mendapatkan informasi dari warga, jika mobil jeep yang mereka dikendarai terakhir kali terlibat Laka, Sabtu (28/12/2024) sekitar pukul 04.30 WIB.
“(Mobil jeep) berada di pinggir jalan menabrak pembatas jalan di Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo,” seru Subijanto. (wul/ono)