Surabaya, SERU.co.id – Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, meminta kepada Pemerintah Kota Surabaya, untuk mengantisipasi lonjakan warga baru pasca lebaran yang akan masuk ke Kota Pahlawan.
Toni, sapaan akrab Arif Fathoni menjelaskan, Kota Surabaya sebagai Ibu Kota Provinsi Jatim, tentu akan menjadi madu yang menarik bagi warga kabupaten atau kota lain di Jatim untuk mengadu nasib di kota terbesar kedua di Indonesia itu.
“Para pencari kerja yang mencoba mencari peruntungan ekonomi itu tidak bisa dihalangi,” kata Arif Fathoni, Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Jumat (12/4/2024).
Mantan jurnalis ini menambahkan, Pemkot Surabaya bersama RT/RW melakukan sosialisasi secara masif agar para warga pendatang hanya diberi KTP musiman.
“Mereka ini tidak menjadi penduduk tetap. Seperti yang sudah-sudah, mereka numpang KK (kartu keluarga) orang lain. Ini yang akhirnya menjadi beban APBD kita,” tambahnya.
Selain itu, Arif Fathoni yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya ini berharap, Wali Kota Eri Cahyadi mengintensifkan sinergi dengan Pj Gubernur Jatim untuk mengurai problematika tahunan seperti ini.
“Jadi biar ada pemerataan ekonomi, sehingga Surabaya nanti tidak menjadi tujuan utama atau jujukan lagi,” harapnya.
Saat ditanya apakah Pemkot Surabaya perlu melakukan Operasi Yustisi pasca Lebaran nanti? Toni, panggilan Arif Fathoni menegaskan, itu wajib dilakukan oleh Pemkot Surabaya untuk mencegah serbuan penduduk musiman tersebut.
“Sekali lagi, RT/RW jangan terlalu mudah memberikan pengantar KTP baru kepada para pendatang,” pungkasnya. (iki/ono)
