Situbondo, SERU.co.id – Belasan warga asal Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur resah akibat sumur bor dan pompa air umum ditutup dan dipagar oleh oknum nelayan pesisir. Padahal keluhan tersebut sudah pernah disampaikan oleh salah warga sekitar kepada aparat setempat, Kamis (18/4/2024).
Ironisnya, bantuan pemerintah Kabupaten Situbondo tahun 2020 yang menghabiskan anggaran kurang lebih sekitar seratus jutaan dari Silpa Dana Alokasi Khusus (DAK) melalui DPUPP Kabupaten Situbondo bidang Cipta Karya tersebut tampak tidak dirawat dan kumuh, ditambah lagi saat ini ditutup dan dipagar oleh oknum nelayan.
“Sekitar satu minggu lebih sumur bor dan pompa air ini di pagar dan ditutup salah satu aliran airnya mas,” seru Ida (32), seorang ibu rumah tangga warga RT 1/3 Dusun Petukangan, Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Situbondo, saat diwawancarai media.
Sambung dia, padahal pemerintah Kabupaten Situbondo memberikan bantuan sumur bor, pompa air itu untuk umum, bukan milik pribadi dan tempat semua warga sekitar pesisir untuk mandi, cuci dan mengambil air minum sehari-hari.
“Mulai dulu ada dua keran aliran air. Namun yang satu kerannya itu ditutup, jadinya tidak bisa untuk mengambil air buat minum. Sedangkan di tempat keran aliran air satunya sering ditempati untuk cuci dan mandi orang banyak,” keluhnya.
Ida berharap, kepada Pemerintah desa maupun Kecamatan Besuki dengan adanya kran aliran air ditutup dan area sumur bor umum dipagar tersebut segera di atasi. Sebab, kalau tidak segera ditangani kemungkinan besar akan terjadi konflik antara warga dengan nelayan.
Baca juga: Nasim Khan Sidak SPBE, Tidak Ditemukan Penimbunan LPG Melon di Situbondo
“Harapan saya secepatnya diatasi oleh pemangku lingkungan, kepala desa pesisir untuk kondusifitas warga di lingkungan. Juga agar warga tidak resah lagi dan kesulitan untuk ambil air minum,” pungkas Ida dengan wajah kecewa.
Sementara itu, Ahmadi, Kepala Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Situbondo menyampaikan, pihaknya akan segera menindaklanjuti dan menangani hal tersebut.
“Terima kasih atas informasinya mas, akan segera ditangani oleh perangkat desa kami secepatnya,” ujar Ahmadi melalui sambungan telepon selulernya. (aza/mzm)