Manfaat Tersembunyi dari Tabebuya, Sakura Jawa

Manfaat Tersembunyi dari Tabebuya, Sakura Jawa
Tanaman Tabebuya. (foto;ist)

Malang, SERU.co.id – Bunga berbentuk terompet dan berwarna kuning cerah ini, menjadi daya tarik unik di beberapa kota di Indonesia. Orang mengenalnya sebagai bunga Tabebuya atau Sakura Jawa. Tak hanya cantik, ternyata tanaman ini juga memiliki banyak manfaat yang jarang diketahui masyarakat.

Pakar Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr Untung Santoso MSi menyampaikan, Tabebuya sebenarnya bukan tanaman hias. Tapi karena sangat indah, banyak orang mengira seperti itu. Padahal banyak bagian tanaman ini yang bermanfaat termasuk bunga dan batangnya.

“Bagian batang kayu Tabebuya cenderung lunak. Ini cocok digunakan untuk berbagai kebutuhan masyarakat yang memerlukan kayu ringan. Seperti pembuatan beberapa jenis furniture, pegangan perabot, hingga berbagai jenis kerajinan berbahan dasar kayu,” serunya.

Baca juga: Wajah Kota Makin Cantik, Pemkab Bojonegoro Tanam Ribuan Pohon Tabebuya dan Pule

Manfaat Tersembunyi dari Tabebuya, Sakura Jawa
Pakar Agribisnis UMM Dr Untung Santoso MSi. (foto:ist)

Untung, sapaannya menjelaskan, batang tanaman Tabebuya justru menjadi salah satu pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti perabotan kayu ringan. Selain itu, bunga tabebuya dapat digunakan untuk bahan dasar obat-obatan. Kandungan naphtoquinone bila diproses dengan tepat dapat menjadi bahan obat penyakit malaria.

“Bunga tabebuya juga dapat digunakan sebagai imun booster atau berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia agar tidak mudah terserang penyakit,” imbuh Untung.

Baca juga: Panas, Imbas Pohon Kayutangan Ditebang Ganti Puluhan Tabebuya

Tabebuya termasuk tanaman yang mudah tumbuh di Indonesia. Oleh karenanya, tabebuya bisa menjadi pilihan bagi masyarakat yang membutuhkan bahan kayu lunak untuk berbagai keperluan. Pertumbuhannya pohon bunga asal Brasil ini cukup cepat dan bersifat ekspansif. Jika semakin banyak menyebar, tabebuya bisa jadi bunga endemik khas Indonesia.

“Oleh karena itu, penggunaan dan penanaman secara bijak menjadi kunci optimalisasi,” pungkas Untung. (dik/ono)

disclaimer

Pos terkait