• Dirjen PAS Apresiasi Inovasi Lapas Klas I Malang
Malang, SERU.co.id – Memasuki bulan Ramadan tahun ini, kegiatan ngabuburit Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Klas 1 Lowokwaru Malang dan dan WBP asimilasi yang tinggal di rumah, dikemas sedikit unik. Bertajuk “Ngabuburit Jeruji,” para WBP yang terpisah oleh jarak ini mengisi kegiatan ngabuburit secara online melalui media Zoom, selama 7 hari, Jum’at-Kamis (1-7/5/2020) mulai pukul 15.30 hingga Magrib.
“Dulu sebelum ada pandemi Covid-19 ini, kegiatan ngabuburit dilakukan di dalam lapas seperti biasanya, diisi kegiatan kerohanian. Karena ada pandemi, ngabuburit dilakukan secara online agar para WBP tak ingin kehilangan momentum Ramadan dalam lapas,” jelas Kalapas Klas 1 Malang, Anak Agung Gde Krisna, kepada SERU.co.id.
Dalam Ngabuburit Jeruji ini, menampilkan kemahiran para WBP dan WPB asimilasi, untuk menghibur dan mengisi agenda Ramadan. Seperti tilawah Al-Quran, hiburan musik, banjari, karawitan, dan lainnya. Mereka bernaung dalam beberapa kelompok binaan Lapas Klas I Lowokwaru, seperti Al-Banjari, Jeruji Karawitan, CC Lian religi band dan tim penceramah dari Pesantren At Taubah Lapas Kelas 1 Malang.
“Selamat kepada Lapas Klas I Malang yang telah sukses membuat inovasi menggelar Ngabuburit Jeruji. Tetap laksanakan tugas dan perintah harian buat teman-teman petugas. Dan bagi WBP yang masih tinggal di lapas, tetap taati aturan dan ikuti program pembinaan dalam lapas. Jaga silahturahmi dengan petugas, karena ini bagian perjalanan hidup kalian,” apresiasi Dirjen PAS, Reynhard, dalam sambutan penutupan.
Pejabat yang baru dilantik Senin (4/5/2020) lalu ini menegaskan, bagi WBP asimilasi diharapkan untuk tetap tinggal di rumah dan taati hukum. “Apabila melanggar, kami tidak segan menindak tegas dengan mencabut hak hukuman dan remisi. Serta memasukkan kalian ke strap sel (tutupan sunyi, red),” tegas Reynhard.
Selain para WBP dan WBP asimilasi, lapas tidak membatasi siapapun yang mengakses Ngabuburit Jeruji ini. Selain diikuti intern lapas dan awak media, masyarakat umum di luar lapas pun diperbolehkan menyaksikan Ngabuburit Jeruji secara online ini. Sebab sebelumnya, pihak lapas telah men-share link undangan akses Zoom melalui WhatsApp dan medsos lainnya, dengan alamat Zoom https://bit.ly/Lsima.
“Hal ini dimaksudkan, agar masyarakat mengetahui banyak kegiatan positif yang dilakukan di dalam lapas. Sekaligus diharapkan bisa mengubah mindset bahwa lapas bukan hanya lembaga penjeraan, namun juga lembaga yang mampu menjadikan seseorang lebih baik lagi,” imbuh Agung, sapaan akrab Kalapas Klas I Malang ini.
Melihat antusiasme ini, pihaknya berharap agar kegiatan ini nantinya bisa berlangsung hingga usai bulan Ramadan, tak terbatas selama 7 hari. “Setelah kami share ke grup-grup dan medsos, banyak yang menyimak meskipun tidak menunjukkan wajahnya. Kami juga sempat kedatangan tamu secara online dari beberapa lapas. Seperti Lapas Majene, mereka juga menampilkan band dari Rutan Majene,” tandas Agung. (rhd)