Batu, SERU.co.id – Apel merupakan buah yang tumbuh di kota Batu itu sekaligus merupakan ikon dari Kota Batu. Saat ini buah apel mulai mengalami penurunan produksi.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu, Heru Yulianto mengaku, produktivitas tersebut semakin menurun seiring semakin berkurangnya lahan pertanian apel. Tidak hanya di Kota Batu saja namun penurunan ini juga terjadi di beberapa daerah penghasil buah apel lainnya yakni Kabupaten Malang dan Pasuruan.
“Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Pertanian dan kehutanan berupaya untuk apel itu dapat kembali semula,” serunya.
Heru, sapaannya mengatakan, salah satu upaya dari Pemkot Batu untuk menyelamatkan Apel Batu adalah memberikan bantuan bibit apel. Selain itu, juga sarana produksi seperti pupuk organik dan dolomit. Pihaknya mengaku juga dengan perubahan suhu iklim ini, tanaman Apel juga banyak hama penyakit.
“Dinas Pertanian punya aplikasi Among Tani yang bisa dipanggil satu kali 24 jam menyelesaikan masalah,” ucapnya.
Penyelamatan Apel ini juga dilakukan Pemerintah Kota Batu dengan membuat surat himbauan kepada pengusaha yang ada di Kota Batu. Antara lain untuk usaha hiburan restoran dan hotel. Wujudnya adalah berupa program beli apel, satu tiket satu apel bagi para tamu hotel.
“Memang dalam pelaksanaannya masih agak tersendat,” ujarnya.
Sementara itu, Duta Petani milenial, Angga berharap bagaimana caranya apel Batu agar selalu ada. Salah satu caranya adalah dengan membuat berbagai produk olahan turunan. Upaya-upaya diharapkan oleh petani agar apel Kota Batu juga bisa laku di negara sendiri.
“Caranya bisa dengan mengurangi pembelian produk luar negeri,” pungkasnya. (dik/mzm)