Diduga Ada Komersialisasi Bus Halokes, Ini Jawaban Tegas Pemkot Malang

Ketua SSI, Moch Kholil sebagai Jubir audiensi sopir Angkot kepada Pemkot Malang. (Seru.co.id/dik) - Diduga Ada Komersialisasi Bus Halokes, Ini Jawaban Tegas Pemkot Malang
Ketua SSI, Moch Kholil sebagai Jubir audiensi sopir Angkot kepada Pemkot Malang. (Seru.co.id/dik)

Malang, SERU.co.id – Puluhan Angkot (angkutan kota) dari beberapa trayek di Kota Malang parkir di depan kantor DPRD kota Malang, Selasa (1/8/2023). Kedatangan para sopir Angkot ini adalah untuk melakukan audiensi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tentang kompensasi BBM dan Bus Halokes.

Ketua Serikat Sopir Indonesia (SSI) Kota Malang, M Kholil mengatakan, Walikota Malang, Drs H Sutiaji memiliki kebijakan tentang konversi anggaran dari Bus Halokes kepada angkutan Kota Malang. Konkretnya, anggaran sebesar Rp5,6 miliar disebutkan akan disubsidikan pada pemanfaatan angkutan kota. Sehingga pelajar Kota Malang yang akan menggunakan Angkot akan diberi kartu khusus agar bisa ke sekolah menggunakan Angkot secara gratis.

Bacaan Lainnya

“Yang terpantau di lapangan, Bus Halokes tidak membawa anak sekolah tapi justru dibawa ke objek wisata. Bis sekolah dulu katanya percobaan, kok malah tambah banyak ke Batu ke Balekambang,” serunya.

Suasana audiensi di ruang sidang Balai Kota Malang (Seru.co.id/dik) - Diduga Ada Komersialisasi Bus Halokes, Ini Jawaban Tegas Pemkot Malang
Suasana audiensi di ruang sidang Balai Kota Malang (Seru.co.id/dik)

Abah Kholil, sapaannya berharap pemerintah kota (Pemkot Malang) bisa menjawab aspirasi sopir sekaligus mempertanggungjawabkan apa yang sudah dijanjikan sebelumnya. Agar tidak terjadi gejolak di lapangan terkait dengan hal tersebut. Pihaknya berharap Pemerintah Kota Malang, kasihan dan turut memikirkan nasib sopir angkutan kota.

“Kasihan Pak sopir-sopir angkot ini. Kenapa justru pemerintah membolehkan sekolah menggunakan Bus Halokes ke tempat-tempat wisata,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Kabid PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Tujuwarno mengatakan, pihak sekolah bisa meminjam bus sekolah atau Elf Halokes kepada pemerintah Kota Malang. Untuk penggunaan armada milik pemerintah itu pihak sekolah tidak dikenai biaya sewa sama sekali. Pihak sekolah yang meminjam hanya cukup menggantikan bahan bakar yang digunakan setelah penjemputan.

“Sekarang itu istilahnya kegiatan outing atau study tour. Itu hanya mengganti BBM nya saja dan itu pun harus BBM yang non subsidi,” jawabnya.

Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso ST MT menimpali, dari sisi pemerintah pihaknya hanya mencoba memberi satu layanan bagi anak-anak sekolah. Hal itu dilakukan supaya mengurangi beban  pengeluaran orang tuanya. Bus Halokes adalah salah satu aset yang dipakai dan fasilitas dari pemerintah secara gratis.

“Kami masih memerlukan waktu untuk kajian yang lebih mendalam lagi bagaimana teknis pengangkutan anak sekolah dengan angkutan Kota. Karena pastinya angkutan kota sudah memiliki trayek sendiri,” imbuhnya.

Erik menambahkan, ada beberapa Angkot yang saat ini jalurnya tidak sampai di sekolah tertentu. Salah satunya adalah jalur yang menuju ke SMPN 25 di kawasan Villa Bukit Tidar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

“Di situlah kami kerahkan Armada ELF untuk membantu siswa menuju ke sekolahnya,” pungkasnya. (dik/mzm)

disclaimer

Pos terkait