Prof Aman kemudian memberi solusinya, yakni bahan bakar berbasis limbah, yaitu limbah minyak goreng, yang konsumerisme di Indonesia cukup tinggi. Menurutnya, minyak goreng idealnya cukup digunakan sampai tiga kali pakai. Selebihnya justru menyebabkan batuk dan kanker serta gangguan kesehatan lainnya.
“Demikian pula dengan limbah pabrik minyak kelapa sawit yang jika dikonsumsi akan berbahaya. Dibuang begitu saja juga berbahaya bagi lingkungan. Namun justru dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar,” ucapnya, memberikan solusi pemikirannya.
Menurutnya, hal ini peluang ekonomi, lantaran dapat dilakukan oleh home industri. Proses mudah dan tanpa alat khusus, serta teknologi yang dibutuhkan untuk pengolahannya sederhana. (rhd)
Baca juga:
- 12 Anggota Katering Pariwisata Kota Batu Kompak Naikkan Harga Makan, Imbas Bahan Baku Melangit
- Momen Launching Jersey Baru Persikoba, Wali Kota Batu Minta Pemain Bertanding Sungguh-sungguh
- Ambisi Bupati Fauzi Turunkan Angka Kemiskinan hingga 10 Persen
- BRIDA Riset Kajian Strategi Optimalisasi PAD Kabupaten Sumenep
- Kabag Perekonomian dan SDA Monitoring Pupuk Subsidi, Antisipasi Pupuk Langka di Sumenep








