Jakarta, SERU.co.id – Mainan latto-latto kini sedang naik tren di kalangan masyarakat, khususnya anak-anak. Mainan berbentuk dua bola berat dengan tali ini menjadi sangat viral hingga turut dimainkan oleh Presiden Jokowi.
Latto-latto dimainkan dengan cara menggerakkan tangan untuk menyeimbangkan kedua bola agar saling berbenturan. Benturan dua bola itulah yang menimbulkan bunyi khas nok-nok-nok.
Pemain latto-latto sering kesulitan untuk membenturkan bola-bola tersebut. Karena berat bola, tidak jarang pemain harus merasakan sakit karena terpental.

Lalu, bagaimana awal mula latto-latto?
Latto-latto telah ada sejak tahun 1960-1970-an di Amerika Serikat. Dulunya, mainan ini terbuat dari bahan kaca yang mengakibatkan cedera di bagian mata.
Sebab dinilai berbahaya, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) melarang permainan ini pada 1966. Larangan ini juga didukung oleh komunitas dan organisasi untuk mencegah kebutaan.
Setelah insiden ini, bahan bola untuk latto-latto diganti menjadi plastik. Meski tak sepenuhnya aman, namun bahan plastik ini tidak menimbulkan risiko sebesar bahan kaca. (hma/rhd)
Baca juga:
- Polres Sumenep Usut Kasus Penipuan Travel Umrah Rp2,1 Miliar
- Wali Kota Malang Tinjau Lapak Hewan Kurban Pastikan Bebas Penyakit Jelang Iduladha
- Kapolresta Malang Kota Berikan Penghargaan 24 Orang Personel Polri dan Dinsos
- Danlanud Abd Saleh Sampaikan Progres Persiapan Venue Cabor MPI Porprov IX Jatim
- BPS Kota Malang Sebut Masa Panen Bahan Pokok Penyebab Deflasi -0,21 Persen