Menggunakan sejumlah metode yang adaptif, seperti pembelajaran menggunakan gambar dan aktivitas. Jarik Ma’Siti dalam tiga tahun implementasinya telah menyentuh ratusan siswa istimewa di SMPN 10 Kota Malang. Replikasi pun saat ini tengah dikembangkan pada sejumlah sekolah lain.
“Jarik Ma’Siti, alhamdulillah sangat baik progresnya. Maka kami pun saat ini dalam proses menyiapkan perwal pendidikan inklusi yang core-nya banyak diambil dari pembelajaran di SMPN 10,” terang Suwarjana, Kadisdikbud Kota Malang, yang berkomitmen untuk memperkuat regulasi replikasinya.

Terpisah, Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji sangat mengapresiasi capaian ini. Dan meminta Jarik Ma’siti terus dikembangkan serta dievaluasi.
“Ini adalah bagian ikhtiar Kota Malang mewujudkan pendidikan yang makin setara untuk anak-anak kita. Memenuhi amanah konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Terima kasih dan jangan berhenti berkarya,” pesan Sutiaji. (rhd)
Baca juga:
- Ribuan Jemaah Haji Indonesia Bergerak ke Arafah, Siap Wukuf Besok!
- Perairan Masalembu Terindikasi Jadi Jalur Operasi Penyelundupan oleh Sindikat Narkoba Internasional
- Diduga Peras Kades, Oknum LSM dan PNS Terjaring OTT Polisi
- Puasa Arafah: Sehari Menggugurkan Dosa Dua Tahun
- Pertamina Salurkan 1,5 Juta Tabung LPG di Jawa Timur Jelang Iduladha