Menggunakan sejumlah metode yang adaptif, seperti pembelajaran menggunakan gambar dan aktivitas. Jarik Ma’Siti dalam tiga tahun implementasinya telah menyentuh ratusan siswa istimewa di SMPN 10 Kota Malang. Replikasi pun saat ini tengah dikembangkan pada sejumlah sekolah lain.
“Jarik Ma’Siti, alhamdulillah sangat baik progresnya. Maka kami pun saat ini dalam proses menyiapkan perwal pendidikan inklusi yang core-nya banyak diambil dari pembelajaran di SMPN 10,” terang Suwarjana, Kadisdikbud Kota Malang, yang berkomitmen untuk memperkuat regulasi replikasinya.

Terpisah, Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji sangat mengapresiasi capaian ini. Dan meminta Jarik Ma’siti terus dikembangkan serta dievaluasi.
“Ini adalah bagian ikhtiar Kota Malang mewujudkan pendidikan yang makin setara untuk anak-anak kita. Memenuhi amanah konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Terima kasih dan jangan berhenti berkarya,” pesan Sutiaji. (rhd)
Baca juga:
- Babinsa Gadang Dampingi Bulog dalam Penjualan Beras Premium
- Dandim 0833 Bekali Diklat Calon Paskibraka Kota Malang
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Malang Temukan Beras Premium Diduga Oplosan di Pasar Tradisional
- BKAD Kota Malang Kebut Sertifikasi Ribuan Aset Pemerintah, Minimalisir Sengketa
- Bapenda Kota Malang Singgah Perumahan Malam Hari, Permudah Bayar PBB