Sementara itu, Rektor UM dua periode 2014-2018 dan 2018-2022, Prof Rofi’uddin mengatakan, dalam keberlanjutan terhadap lima tahun yang akan datang. Setidaknya terdapat dua faktor yang perlu diperhatikan.
Pertama adalah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dalam hal ini adalah dosen dan para pegawai yang memiliki kualifikasi baik. Kedua adalah sistem finansial yang sehat.
“Ini adalah faktor yang sangat menentukan dalam keberlanjutan UM lima tahun yang akan datang. Insyaallah kalau ini terpenuhi, saya yakin Pak Rektor (Prof Hariyono) kita bisa 200 lah World Ranking University,” pesan Prof Rofi’, sapaan akrab Rektor UM dua periode ini, 2014-2018 dan 2018-2022.
Disebutkannya, dengan bekal PTNBH, UM dituntut lebih mandiri dalam mencari pembiayaan dan operasionalnya. Tanpa harus menaikkan keuangan yang didapat dari masyarakat. Namun, peluangnya sangat besar dalam internasionalisasi.
“Seperti UKT dan SPP tidak boleh ada kenaikan. Namun, harus ada pemasukan 20-30 persen dari jurnal, dana abadi harus bertambah, dan lainnya. Disisi lain, peluangnya untuk berkembang secara internasional sangat terbuka luas,” imbuhnya.
Selain itu, dengan komposisi dosen 1.160 dan mahasiswa 38 ribu, merupakan komposisi yang kurang ideal. Seharusnya 1.600 dosen, sementara aturan saat ini sudah tidak ada PNS tambahan. Sehingga, pekerjaan rumahnya, bagaimana mewujudkan komposisi ideal dalam mengembangkan UM ke depan. (adv/bim/rhd)
Baca juga:
- Pasar Gadang Sering Macet, DPRD Kota Malang Desak Pemkot Atasi Masalah Lalin
- Pemkot Malang Perketat Pengawasan Media Sosial, Cegah Hoaks dan Provokasi
- PCNU Kota Batu Giatkan Sport Tourism Lewat Tournamen Tenis
- Ribuan Jamaah Riyadlul Jannah Doakan Kedamaian Kota Batu dan Indonesia
- Kodim 0833 Bersama Polresta Makota dan Instansi Lain Patroli Jaga Kamtibmas