SEKOLAH INTERNATIONAL DAN SEKOLAH NASIONAL, MANAKAH SISTEM PEMBELAJARAN YANG LEBIH BAIK?

Gambar Gedung Sekolah Internasional Bina Nusantara - SEKOLAH INTERNATIONAL DAN SEKOLAH NASIONAL, MANAKAH SISTEM PEMBELAJARAN YANG LEBIH BAIK?
Gambar Gedung Sekolah Internasional Bina Nusantara.
Amanda Veronica Putri Herlinda
Universitas Negeri Malang

Di Indonesia pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk penerus bangsa, dengan melaksanakan pendidikan yang wajib dilakukan selama 12 tahun akan meningkatkan kesempatan kerja dan memajukan kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia. Kegiatan wajib belajar selama 12 tahun ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2, yaitu wajib belajar bertujuan memberikan pendidikan minimal bagi warga negara Indonesia untuk dapat mengembangkan potensi dirinya agar dapat hidup mandiri di dalam masyarakat atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Maka salah satu cara agar negara Indonesia ini maju dan mampu bersaing dengan negara lain adalah dengan menyiapkan para generasi penerus bangsa untuk terus belajar dan berkembang melalui Pendidikan.

Pendidikan di Indonesia saat ini terdapat sekolah yang menyediakan sistem pembelajaran yang berbeda dari sistem pembelajaran pada sekolah Nasional di Indonesia, yaitu sekolah Internasional yang penyelenggaraannya telah disesuaikan secara formal, sesuai dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 31 Tahun 2014, yang diperjelas petunjuk teknisnya dalam Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 105/C/KEP/LN/2014.

Bacaan Lainnya

Sekolah Internasional merupakan lembaga pendidikan formal yang memprioritaskan sistem pembelajarannya berdasarkan kurikulum global, Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 31 tahun 2014 menyebutkan bahwa sekolah internasional saat ini sudah berganti nama menjadi satuan pendidikan kerjasama atau SPK. Sekolah Internasional juga termasuk dalam sekolah yang mendukung pendidikan Internasional dalam lingkungan internasional, baik dengan menerapkan kurikulum seperti International Baccalaureate, Edexcel, atau Cambridge International Examinations atau dengan mengikuti kurikulum nasional yang berbeda dari negara tempat sekolah. Salah satu sekolah Internasional di Indonesia yang menerapkan kurikulum International Baccalaureate adalah sekolah Bina Nusantara, kurikulum IB ini dibagi menjadi dua yaitu IPA dan IPS sehingga pada pelajarannya dapat dikategorikan dalam higher level dan standar level yang masing-masing kategori memiliki kesulitan yang berbeda-beda. Walaupun demikian, sekolah Bina Nusantara tidak hanya menerapkan jurusan IPA dan IPS, tetapi semua siswa pasti memiliki salah satu mata pelajaran antara IPA dan IPS. Hal tersebut dapat membuat sistem pembelajaran di sekolah Bina Nusantara memiliki mata pelajaran yang wajib diikuti oleh semua siswa, yaitu theory of knowledge, dua bahasa, satu IPS, satu IPA, dan juga terdapat mata pelajaran opsional yaitu seni. Sekolah Internasional menawarkan sistem pendidikan yang setara dengan perguruan tinggi, seperti jadwal yang berbeda dengan teman lain walaupun satu kelas tergantung dengan mata pelajaran yang dipilih masing-masing siswa.

Sekolah Nasional merupakan sekolah yang didirikan dibawah naungan pemerintah Indonesia, dalam sekolah Nasional para guru pengajar juga telah di sesuaikan dengan peraturan pemerintah yaitu berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kurikulum yang digunakan dalam sekolah nasional adalah kurikulum yang berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP), salah satunya yang digunakan saat ini adalah kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka ini adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar siswa memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Para pengajar memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran. Misalnya, jika terdapat dua anak dalam satu keluarga memiliki minat yang berbeda, maka tolok ukur yang dipakai untuk menilai tidak sama. Kemudian anak juga tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu hal yang tidak disukai sehingga akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah.

Dari penjelasan sistem pembelajaran yang dilaksanakan sekolah Internasional dan Nasional diatas maka sebenarnya memiliki karakteristik dan ciri khas masing-masing pada setiap sekolah, jika disuruh memilih manakah sistem pembelajaran yang lebih baik itu tergantung dari pemikiran orang tua siswa yang ingin menyekolahkan anak-anaknya dimana, karena jika pada sekolah Internasional itu nantinya akan memiliki keuntungan yang lebih banyak untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi seperti sekolah di luar negeri yang telah mendapatkan predikat terbaik di seluruh dunia. Sedangkan pada sekolah Nasional siswa kebanyakan memilih untuk melanjutkan di perguruan tinggi yang ada di Indonesia karena sistem pembelajarannya yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia itu belum bisa ditingkatkan menjadi level yang lebih tinggi setara dengan yang ada di lingkup global. Selain itu orang tua juga wajib menyiapkan sejak awal agar pendidikan anak dapat berjalan dengan lancar hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Salah satu hal yang penting dalam memilih sekolah adalah dengan terus mengembangkan pengetahuan akademik dan non akademik, bahkan sejak dalam Pendidikan Usia Dini (PAUD). Pendidikan ini dapat diwujudkan dengan cara meningkatkan kemampuan dan skill pada anak dan juga orang tua dapat memberi kebebasan untuk memilih sekaligus bisa bertanggung jawab terhadap segala risiko dan kemungkinan lain yang muncul karena pilihannya tersebut.


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait