Selain itu, Jiro juga menyinggung masalah perubahan iklim, dimana peran generasi muda di Benua Asia dan Pasifik berada di garis terdepan. Salah satu artikel menjelaskan, dampak krisis iklim lebih buruk dari pandemi. Perubahan iklim tersebut dapat merugikan Indonesia hingga 4 persen pada tahun 2030 nanti.
“Salah satu formula untuk melawan perubahan iklim adalah kolaborasi antara lembaga pemerintah dan lembaga pendidikan. Saya melihat UMM sebagai lembaga pendidikan, sekaligus penelitian yang telah melaksanakan kolaborasi tersebut dengan efektif,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor UMM Dr Fauzan, MPd berpesan, kepada wisudawan UMM untuk hadir menjadi problem solver di tengah masyarakat. Bukan menjadi orang yang malah terlibat masalah. Sekaligus menekankan untuk tetap menjadi orang yang berpikir positif, agresif, dan berkemajuan.
“Jangan sekali-kali berpikir pesimis ataupun berpikir mundur. Dunia memerlukan orang dengan kepercayaan diri yang kuat dan ketegasan yang hebat,” tegas rektor asal Kediri tersebut.
Senada, Badan Pengurus Harian (BPH) UMM, Drs Wakidi berpesan, kepada para lulusan UMM untuk pantang menyerah menghadapi segala rintangan. Jangan pernah berhenti meningkatkan diri, agar lebih baik dan senantiasa bertawakal kepada Allah SWT.
“Percaya diri adalah modal utama. Selanjutnya disusul akhlakul karimah dan yang terpenting adalah kejujuran. Berpijaklah pada kejujuran, supaya ke depan bisa sukses dalam menghadapi rintangan,” tandas Wakidi. (rhd)
Baca juga:
- Dugaan Penyerobotan Tanah Milik Warga Makin Memanas, Warga Pamekasan Laporkan ke Polres
- Edarkan Narkoba, Pria Asal Donomulyo Ditangkap di Kamar Kosnya di Kepanjen Beserta 39,5 Gram Sabu
- Klub Pamekasan FC Diduga Dijual ke Pasuruan, Ketua PSSI Pamekasan: Ada Pelanggaran Akan Saya Selidiki
- Alfamart dan Cusson Baby Kembali Jangkau Kesehatan Ibu–anak lewat Posyandu
- Lanud Abdulrachman Saleh Gelar “Open Base” Untuk Umum, Hadirkan Atraksi Udara dan Pameran Alutsista