Ketiga, Wakil Ketua Umum PBNU tersebut menyebutkan, yaitu tantangan mengenai asesmen. Menurutnya, saat ini pemerintah terus menerus memperbaiki proses dan kualitas asesmen tersebut. Pentingnya asesmen sendiri yaitu sebagai barometer keberhasilan suatu sistem pendidikan.
“Asesmen yang baik adalah penilaian yang benar-benar menunjukkan kemajuan dan perkembangan seorang murid dengan jujur,” tegas Prof Nizar.
Menyikapi ketiga tantangan tersebut, maka sudah sepatutnya LP Maarif menyiapkan langkah-langkah strategis dengan menyusun program kegiatan yang tangguh. Dimana program tersebut harus prospektif dan adaptif.
“Salah satu caranya yaitu dengan sistem sekolah zonasi berkaitan dengan sekolah unggulan. Dimana di satu wilayah terkait harus ada unggulan masing-masing,” pungkasnya.
Dalam pembukaan Rakernas LP Maarif NU tersebut juga turut dihadiri oleh berbagai pimpinan struktural NU, yaitu Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, Ketua LP Maarif NU PBNU, Prof Muhammad Ali Ramdhani, Ketua LP Maarif NU Jawa Timur, KH Shodiq Askandar, dan Rektor Unisma, Prof Maskuri. (bim/mzm)
Baca juga:
- Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas, Polres Malang Pasang Rambu dan Papan Peringatan Jalur Rawan
- ASN di Batu Cabuli Keponakannya Sejak Kelas SMP
- dr Nur Rochmah Jabat Direktur RSUD Kanjuruhan Setelah Kosong Lima Tahun
- Rakor Bersama Panitia Karnaval Desa Giripurno, Polres Batu Tegaskan Larangan Sound Horeg
- 390 Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang Resmi Diluncurkan, Bupati Berharap sebagai Penguat Ekonomi Daerah