Malang, SERU.co.id – Penyampaian Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah Kota Malang telah dipaparkan di depan Wali Kota Malang, Wakil Wali Kota Malang dan Sekretaris Daerah Kota Malang di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Selasa (26/4/2022) lalu. Terdapat beberapa isu strategis yang menjadi prioritas dalam Renja tersebut, salah satunya penurunan angka pengangguran di Kota Malang.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang masih terdapat angka pengangguran terbuka sebanyak 46.542 orang pada tahun lalu. Sehingga menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang, Dwi Rahayu, penakanan tingkat pengangguran tersebut merupakan isu prioritas program Pemkot Malang.
“Isu-isu strategis yang menjadi prioritas, antara lain penguatan ekonomi masyarakat, penanganan banjir dan perbaikan jalan berlubang, menekan tingkat pengangguran terbuka di Kota Malang,” seru Dwi.
Ia juga menambahkan, dalam menekan angka pengangguran tersebut, Pemkot Malang akan mengoptimalisasikan fungsi Malang Creative Center (MCC), yang rencananya akan rampung di pertengahan tahun ini.
“Harapannya Malang Creative Center dapat mengurangi angka pengangguran, sehingga harus segera diaktivasi,” sambungnya.
Dwi juga menuturkan, pihaknya sudah melakukan kajian-kajian untuk operasionalnya seperti apa, agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal.
“Rancangan akhir RKPD ini akan dikirim ke provinsi untuk dievaluasi. Setelah penetapan RKPD oleh provinsi, dokumen RKPD Kota Malang juga ditetapkan. Target bulan Juni, karena prosesnya panjang sehingga kita juga harus melakukan percepatan-percepatan,” imbuhnya.
Di lain sisi, Dwi Rahayu juga menjelaskan, dalam penyusunan RKPD ditargetkan masuk rancangan akhir pada bulan April ini. Sehingga seluruh Renja tersebut harus dipaparkan, supaya sesuai dengan indikator kinerja utama (IKU) yang sudah disusun dalam RPJMD 2023.
“Perangkat daerah masing-masing memaparkan supaya beliau (Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang) tau, apakah anggaran yang telah disusun oleh perangkat daerah itu betul-betul sesuai dengan target pencapaian di RPJMD,” terang Dwi.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mengatakan, jika pemaparan Renja Perangkat Daerah Pemkot Malang tersebut merupakan proses pematangan dalam menuntaskan target pembangunan di Tahun 2023. Ia juga menekankan, jika program pemerintah harus melibatkan dan dirasakan oleh masyarakat.
“Penekanannya programnya itu harus dirasakan oleh rakyat. Apa yang masuk di RKPD itu perlu dirasionalisasi, yaitu sesuai dengan komitmen apa yang tertuang di rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan lelang kinerja, jadi membangun sebuah komitmen,” kata Sutiaji.
Ia juga mengungkapkan, hal itu juga menjadi proses penyempurnaan perencanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Serta menggali potensi apabila terdapat program yang kekurangan anggaran dan diploting sesuai dengan kebutuhannya.
“Sehingga dapat mengoptimalisasi pemanfaatan programnya untuk masyarakat, tepat sasaran, efektif dan efisien, memberikan nilai tambah, dan peningkatan pelayanan publik,” sambung orang nomor satu di Kota Malang tersebut. (ws5/mzm)
Baca juga:
- Film Komedi Romantis Layar Lebar Berdurasi Panjang bakal Diproduksi di Kota Batu
- UM Sabet Juara Umum Kedua di POMPROV Jatim 2025 dengan Torehan 97 Medali
- Lathifah Shohib Berharap Ritual Ibadah Kurban Menjadi Contoh Baik di Kehidupan Sehari-hari
- Warga Perum Jasatirta Ikhlas Berkurban untuk Berbagi dengan Sesama
- Sholat Idul Adha di Hanggar Skadud 32 Lanud Abd Saleh Dilanjutkan Pemotongan Hewan Kurban