Sutiaji Minta Data dari Diskominfo Tidak Hanya Berupa Angka

Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengingatkan soal data yang dimiliki Diskominfo. (jaz) - Sutiaji Minta Data dari Diskominfo Tidak Hanya Berupa Angka
Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengingatkan soal data yang dimiliki Diskominfo. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Kota Malang tercatat sebagai kota yang menduduki pertama berkaitan menghimpun data. Walikota Malang, Drs H Sutiaji meminta agar data tidak hanya berupa angka, melainkan bisa berbentuk grafis hingga TikTok.

Hal tersebut beralasan,  karena yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak hanya sebatas nominal. Sehingga mengedukasi masyarakat data yang disajikan runtut, jelas dan tidak campur aduk serta mudah dipahami.

Bacaan Lainnya

“Kominfo tidak hanya angka, tapi grafis termasuk bisa juga TikTok, supaya masyarakat tahu betapa pentingnya data itu. Kita benahi bersama,” seru Walikota Malang, Drs H Sutiaji, di Savana Hotel and Convention, Rabu (9/3/2022).

Ia mengaku, kendala yang sering terjadi adalah data tidak update. Seperti contoh orang meninggal, masih ikut tercantum dalam penerima bantuan dan seterusnya.  “Kasus Klasik data hanya angka tidak diolah,” ujar penyuka makanan pedas ini.

Selain itu, data dari Dispendukcapil kepada siswa kurang mampu bisa digunakan untuk di dinas pendidikan. Karena termasuk kategori mendapatkan bantuan tidak harus mengurus lagi di Disdikbud sehingga satu data.

Selanjutnya, Sutiaji meminta untuk OPD tidak mengedepankan egosektoral. Karena data terus dinamis atau berubah-ubah, harus membutuhkan kerjasama, koordinasi dan keterbukaan OPD tersebut.

“Kadang-kadang masih ada egosektoral, ini data saya kok, padahal data bukan miliknya sendiri. Data pengumpulan tusinya dia, tapi sudah menjadi data, publish punyanya masyarakat,” tegasnya.

Ia berharap, ketika ada masyarakat yang membuly jajaran Pemkot Malang soal sistem dan pelayanan untuk tidak serta merta menyalahkan begitu saja. Kemungkinan masyarakat belum mendapatkan sosialisasi sehingga tidak mengetahui sesuai teknis.  “Ini perlu ada literasi terus menerus,” tandas penghobi badminton ini.

Di lokasi yang sama, Kadiskominfo Kota Malang, Muhammad Nur Widianto SSos mengungkapkan, masih menganalisis dan melihat satu data tersebut bisa diakses di tempat umum. Karena ada dashboard data internal melekat di pimpinan dan walikota, serta data yang bisa diakses oleh publik.

“Kalau diketik Malangkota.id masyarakat bisa masuk kesana. Istilahnya pastinya masyarakat bisa melihat, kalau proses data masih bergerak disana,” jelas Muhammad Nur Widianto.

Pihaknya menambahkan, masih akan mencoba planning penempatan informasi publik yang bisa diakses ditempat umum. Bisa dengan pola infografis yang akan tayangkan, tapi dengan kemajuan yang ada bisa menggunakan gadget. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait