Diskominfo Kuatkan Publikasi Statistik Sektoral Kota Malang 2022

Kadiskominfo Kota Malang, Nur Widianto memberikan sambutan publikasi data sektoral. (jaz) - Diskominfo Kuatkan Publikasi Statistik Sektoral Kota Malang 2022
Kadiskominfo Kota Malang, Nur Widianto memberikan sambutan publikasi data sektoral. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang menggelar Publikasi Statistik Sektoral Kota Malang 2022. Hal ini menutuy Kadiskominfo Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, SSos, salah satu tujuannya untuk menguatkan data yang diperoleh. Kemudian data tersebut bisa dimanfaatkan oleh lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Ini bagian dari tahapan untuk mendapatkan penguatan atas data yang kita himpun dalam kurun waktu satu tahun kemarin,” seru Muhammad Nur Widianto SSos, di Savana Hotel and Convention, Rabu (9/3/2022).

Bacaan Lainnya

Data yang diberikan tidak hanya kepada OPD lain, tetapi juga melalui masyarakat melalui Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Karena pendekatan yang saat ini dari pemerintah berbasis top down Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) dengan jumlah data 5.617.

“Sementara yang mampu dihimpun oleh Kota Malang ini. Alhamdulillah yang terbesar di Jatim itu sekitar 80 persen dari 5.617,” bebernya.

Publikasi Statistik Sektoral Kota Malang 2022 diikuti ASN dan pengurus KIM. (jaz) - Diskominfo Kuatkan Publikasi Statistik Sektoral Kota Malang 2022
Publikasi Statistik Sektoral Kota Malang 2022 diikuti ASN dan pengurus KIM. (jaz)

Menurut Widianto, dalam kegiatan publikasi ini juga menyampaikan kendala kenapa belum tercapai 100 persen. Data tersebut bersifat given tidak diproduksi oleh perangkat daerah. “Artinya data yang dari pusat atau provinsi tapi harus masuk data daerah,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Kabag Humas Kota Malang.

Sementara data rahasia tidak menjadi data umum. Lalu, untuk target Diskominfo Kota Malang mengusahakan mempercepat time line dengan 58 persen. Semakin banyak data masuk, akan semakin terkoneksi dengan yang lainnya.

Sedangkan di tahun 2022 untuk mempercepat target tersebut bakal melibatkan unsur masyarakat juga. Salah satunya, Aplikasi Samkebun Saya (Sistem Aplikasi Menghimpun Data Berbasis Masyarakat).

“Percepatan kita menghimpun data itu, linier dengan tusi di Bapedda di perencanaan. Data yang kita himpun akan diolah oleh badan perencanaan,” ujarnya.

Senada, Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengungkapkan, kegiatan ini berkaitan dengan satu data Indonesia terus dikuatkan, salah satunya data dari daerah-daerah. Pemkot Malang menginginkan membuat dashboard yang bisa diakses publik. Seperti dipublish pada tempat-tempat umum. Ketika masyarakat masuk Pemkot Malang, tidak usah bertanya kepada jajaran ASN untuk mengetahui angka kemiskinan dan seterusnya.

“Tinggal klik, jumlah perizinan sekarang berapa, yang belum berapa, itu kalau proses urutan. Kalau data, sekarang ini masih, datanya tidak sama dengan di lapangan seperti harus ada kejelasan,” ungkapnya.

Pemkot Malang pernah menjalin kerjasam dengan Bank Indonesia, termasuk Diskominfo dalam rekrutmen tenaga Artificial Intelligence (AI). Total 400 yang mendaftar hanya tersaring 12 orang dengan menggunakan basis data.

Sutiaji menambahkan, ketersediaan data harus diimbangi dengan updating data. Sehingga keakurasian data mampu memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat Kota Malang. (jaz/rhd)


Baca juga:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *