Malang, SERU.co.id – Meski MTsN 1 Kota Malang bebas kasus covid-19, namun mengingat berada di kawasan madrasah terpadu Jalan Bandung, Kota Malang. Dimana MAN 2, MIN 1 dan BA Restu 2 Kota Malang telah terjadi kasus baru covid-19. Maka sebagai bentuk antisipasi, MTsN 1 Kota Malang juga turut memberlakukan pembelajaran daring.
Kepala MTsN 1 Malang, Drs Samsudin MPd mengatakan, MTsN 1 Kota Malang telah mengawali PTM sejak 5 Januari 2022, merujuk SKB 4 Menteri. Namun dalam perjalanannya, munculnya kasus covid-19 pada tiga madrasah dari empat madrasah di kawasan Jalan Bandung, hingga diputuskan kembali pembelajaran daring.
“Demi keselamatan dan kesehatan bersama, maka kami MTsN 1 Kota Malang juga memberlakukan kembali pembelajaran daring. Sebab orang tua menginginkan anaknya terhindar dari covid-19. Kami menggunakan sistem e-learning dan zoom meeting,” seru Drs Samsudin MPd, kepada SERU.co.id, Jumat (21/1/2022).

Pasalnya, beberapa siswa MTsN 1 Kota Malang juga memiliki saudara kandung yang bersekolah di MIN 1 dan MAN 2. Sehingga, demi kenyamanan bersama, maka MTsN 1 menetapkan kebijakan yang sama dengan menerapkan kembali Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring. Direncanakan PJJ berlangsung hingga akhir bulan Januari 2022, menyesuaikan kebijakan madrasah terpadu dan Kemenag Kota Malang.
Terkait PTM 100 persen berjalan dengan baik dan maksimal, bahkan beberapa prestasi dapat diraih MTsN 1 Kota Malang. Penerapan protokol kesehatan diterapkan secara maksimal, mulai datang diwajibkan masuk bilik disinfektan, cuci tangan, dan cek suhu. Upaya ini terbukti mampu mengantisipasi terjadinya kasus covid-19, dibandingkan madrasah lainnya.
“Alhamdulillah, MTsN 1 Kota Malang nihil, tidak ada kasus saat ini,” ucap Sam, sapaan akrabnya.
Sementara, siswa yang tinggal di ma’had tetap mengikuti pembelajaran daring dari Ma’had Al-Madany. Bahkan beberapa orang tua mempercayakan anaknya tetap tinggal di ma’had lantaran pembelajaran diniyah diharapkan maksimal dibandingkan ketika tinggal di rumah.
“Dari total 180 siswa atau santri yang tinggal di ma’had masih tetap. InsyaAllah, hingga hari ini belum ada orang tua yang menjemput,” ulas Kepala MTsN 1 ketujuh sejak berdiri tahun 1978 ini.
Selain itu, ketika diputuskan santri mahad pulang, maka ketika akan kembali, wajib menyertakan bukti swab antigen maupun PCR. Sementara santri mahad akan dicek kesehatannya oleh Puskesmas Arjuno.
“InsyaAllah nanti persyaratan ketika akan kembali ke MTsN 1, maka wajib menyertakan surat bebas covid-19. Nantinya juga akan kami siapkan ruang karantina,” tegasnya.
Menurutnya, meski kembali dilaksanakan daring, terkait prestasi tidak berpengaruh. Pasalnya selama pandemi, pola yang diterapkan MTsN 1 Kota Malang terbukti sukses memborong prestasi. Tercatat untuk semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022, MTsN 1 mampu menorehkan 866 prestasi, sekaligus tertinggi dalam sejarahnya. (rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja