Cabai Rawit Sumbang Inflasi Desember 2021 Kota Malang

Ilustrasi cabai rawit di pasar. (ist) - Cabai Rawit Sumbang Inflasi Desember 2021 Kota Malang
Ilustrasi cabai rawit di pasar. (ist)

Malang, SERU.co.id – Kota Malang pada bulan Desember 2021 mengalami inflasi sebesar 0,75 persen. Sementara selama sepanjang tahun 2021, Kota Malang mengalami inflasi sebesar 1,75 persen. Salah satu komoditas yang dituding penyumbang inflasi terbesar adalah cabai rawit.

Kepala Balai Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, merilis inflasi Desember menurut kelompok pengeluaran, kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami  inflasi 1,85 persen. Didalamnya ada cabai rawit, minyak goreng, cabai merah, telur ayam ras, semangka, daging ayam ras, dan ikan mujair.

Bacaan Lainnya

“Cabai rawit mengalami kenaikan sebesar 202,84 persen, dengan andil 9,23 persen. Disusul angkutan udara mengalami kenaikan harga sebesar 9,72 persen dengan andil 0,12 persen,” seru Erny Fatma Setyoharini.

Sedangkan dibawahnya lagi, ada minyak goreng dengan kenaikan harga sebesar 12, 42 persen dengan andil 12 persen. Lalu, komoditas mie mengalami kenaikan harga sebesar 7,75 persen dan andil sebesar 0,5 persen.

Sementara itu, kelompok transportasi menyumbang inflasi 1,07 persen, melalui tarif angkutan udara, tarif kendaraan roda empat online, mobil, dan sepeda motor. Disusul oleh kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga, dengan komponen pembersih lantai, sabun deterjen bubuk atau cair, penyegar ruangan sebesar 0,41 persen.

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya inflasi 0,12 persen. Penyumbang inflasinya yaitu shampo, pelembab, pasta gigi, deodorant, sabun mandi, tisu, emas perhiasan 0,31 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki, dengan penyumbang inflasi yaitu baju kaos berkerah pria, seragam sekolah anak, jaket pria.

Lebih lanjut, komoditas yang sedikit menahan laju inflasi Kota Malang diantaranya buah mangga yang deflasi sebesar 33,1 persen, jeruk 6,87 persen, air kemasan 1,67 persen, popok bayi sekali pakai 1,32 persen dan bawang merah 2,75 persen.

BPS Kota Malang menjelaskan, berdasar kelompok pengeluaran, kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi tertinggi mencapai 1,85 persen pada Desember 2021.

Disusul kelompok transportasi 1,07 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,41 persen, penyedia makanan dan minuman sebesar 1,23 persen dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,31 persen.

Selain itu, kesehatan 0,03 persen dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya juga naik 0,03 persen. Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki juga tercatat naik 0,12 persen, perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,12 persen.Sementara untuk kelompok pendidikan tetap, dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi 0,01 persen.

“Sementara inflasi year onYear (YoY) tercatat sebesar 1,75 persen. Dibanding regional YoY, inflasi Kota Malang tercatat lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya diangka 1,42 persen,” tutupnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait