MALANG, SERU.co.id – Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal TNI (Purn) Dr H Moeldoko memberikan rangsangan agar dosen Universitas Brawijaya (UB) mengembangkan industri mobil listrik. Pasalnya, dia yakin sivitas akademik UB mampu mewujudkan lompatan menuju Indonesia Maju.
Menurut Moeldoko, pengadaan mobil listrik merupakan upaya untuk merawat sebuah ekosistem di negeri ini. Seluruh komponen bangsa harus terlibat, terutama riset yang harus dilakukan akademisi. Sementara pemerintah, melalui PLN akan menyediakan stasiun pengisian umum, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyiapkan produksi charger.
“Ini saatnya Indonesia punya mobil nasional, karena mau kejar merebut pasar mobil konvensional, kita sudah jauh tertinggal,” seru Moeldoko, saat Kuliah Tamu Industri Mobil Listrik Indonesia ‘Lompatan Menuju Indonesia Maju’ di Gedung Widyaloka UB Malang, Jum’at (12/11/2021).
Pemerintah juga memberikan urgensi kebijakan pada industri mobil listrik Indonesia melalui PP 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Menurut Moeldoko, urgensi progam mobil listrik nasional diantaranya untuk menekan ketergantungan import minyak. Serta yang lebih penting lagi, untuk menekan gas emisi di Indonesia. Harapannya, kedepan dengan menerapkan kebijakan mobil listrik, enviroment di tanah air akan menjadi lebih biru dan sehat.
“Mobil listrik tidak bisa ditunda, Presiden dan seluruh jajaran Kabinet rapat tiap minggu, khusus untuk membahas program nasional ini,” ucapnya.
Sementara ini pemerintah fokus pada pengadaan mobil listrik untuk kendaraan penumpang massal atau bus, bukan mobil pribadi. Program ini akan dibiayai swasta, bukan lagi dikelolah Pemerintah, hingga nantinya jika ganti kepemimpinan, kebijakan ini akan terus berlanjut.
“Baterai adalah masa depan, dan masa depan adalah baterai. Semua menteri diharuskan membuat roadmap agar mobil BBM segera tergantikan mobil listrik. Baik roadmap industri maupun roadmap transisi,” jelasnya.
Saat ini, dirinya telah mengembangkan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) Indonesia yang memproduksi bus listrik di Demak, Jawa Tengah. Respons positif dari beberapa perusahaan dalam dan luar negeri yang memesan bus listrik tersebut.

Sementara itu, Rektor UB, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS menyampaikan, mahasiswanya akan dikirimkan untuk magang ke pabrik mobil listrik MAB Indonesia. Dirinya optimis, lantaran UB kerap memenangi lomba mobil listrik, dan siap menyukseskan program nasional ini.
“Kami optimis UB bisa mewujudkan itu,” singkat Prof Nuhfil. (rhd)
Baca juga:
- DPRD Batu Sampaikan Sembilan Poin Catatan Hasil Pembahasan Banggar Untuk Dijadikan Atensi Khusus Pemkot Batu
- Paripurna Persetujuan Bersama Wali Kota Batu Bersama DPRD Kota Batu Terhadap RAPBD 2025
- Kolaborasi KKN Unej-Unmuh Malang dan Majelis Burdatul Bahrain di Selamatan Desa Banyuputih
- Soekarno Fun Run Diikuti Ribuan Peserta, Ajang Membumikan Semangat dan Ajaran Bung Karno
- 161.657 KK di Kabupaten Malang Terdaftar Sebagai Penerima Bantuan Pangan