Melaju Final Myres, MTsN 1 Kota Malang Mohon Dukungan di YouTube KIR Matsanewa

YouTube video

Malang, SERU.co.id – Dua tim delegasi MTsN 1 Kota Malang (Matsanewa) maju ke babak final Madrasah Young Researcher Super Camp (Myres) 2020, yang akan diadakan Jumat-Minggu (27-29/11/2020). Dimana dalam Final MYRES tersebut, kedua tim mempresentasikan penelitian melalui virtual zoom.

Kedua tim Matsanewa mengikuti final bidang Sains dan Soshum. Adalah Antaresa Putra Handoko dan Ahnaf Tiar Valexi mengikuti bidang Sains. Sementara Ghefira Zahira dan Nayla Ilmayni mengikuti bidang Soshum. Keduanya melakukan penelitian di kawasan Sungai Brantas Kota Malang.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, anak-anak lolos masuk final. Sebelumnya mereka harus bersaing dengan 50 peserta, dan akhirnya lolos masuk 15 besar. Dalam final nanti, mereka akan mempresentasikan penelitiannya melalui Zoom,” ungkap Kepala MTSN 1 Malang, Drs Samsudin MPd, kepada SERU.co.id, di ruang kerjanya, Kamis (26/11/2020).

Antaresa Putra Handoko dan Ahnaf Tiar Valexi lakukan penelitian. (ist)

Hasil penelitian tim Matsanewa diunggah melalui kanal YouTube. Selain sebagai literasi bagi warga Matsanewa, harapannya hasil penelitian tersebut bisa dikembangkan lebih luas, baik siswa-siswi Matsanewa, peneliti maupun masyarakat umum. Tentunya, para peneliti juga memohon dukungan penonton dengan like dan tontonan di kanal YouTube ‘KIR Matsanewa’.

Baca juga : Tim KIR MTsN 1 Kota Malang Raih Lima Penghargaan I3F 2020

“Selain berharap juara, dimungkinkan sebagai pembelajaran bagi siswa-siswi, peneliti dan masyarakat umum,” imbuh Samsudin.

YouTube video

 

Dalam bidang Sains, Antaresa Putra Handoko dan Ahnaf Tiar Valexi, memaparkan penelitian dan solusi mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan mikro plastik di sungai Brantas, Kota Malang. Penelitian tersebut diunggah dalam bahasa Inggris di kanal YouTube KIR Matsanewa berdurasi 4 menit 41 detik.

Menggunakan kulit pisang dikombinasikan enzim pseudomonas aeruginosia, tim mengolahnya dengan metode nano teknologi, sonikasi dan imobilisasi. Kemudian hasil formula tersebut digunakan untuk mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan di Sungai Brantas.

Baca juga : MTsN 1 Kota Malang Buka PPDB 2023/2024 Jalur Reguler, Begini Persyaratannya

Sementara itu, dalam bidang Soshum, Ghefira Zahira dan Nayla Ilmayni memaparkan permasalahan sosial, lingkungan dan perekonomian, akibat ditutupnya Kampung Warna-warni Jodipan (KWJ) Kota Malang selama 6 bulan karena pandemi covid-19. Dengan tajuk “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Kampung Warna-warni Jodipan Kota Malang.”

Ghefira Zahira dan Nayla Ilmayni memulai penelitian dengan wawancara Ketua RW 2 Soni Parin, sekaligus Ketua Paguyuban Kampung Warna-warni Jodipan. Dilanjutkan survei lokasi, wawancara dengan koresponden dan mengamati kondisi setempat.

Ghefira Zahira dan Nayla Ilmayni mewawancarai warga Kampung Warna-warni Jodipan. (ist)

Menggunakan metode riset campuran dengan alur penjelasan desain sekuensial dan survei kuesioner 24 KK dari 115 KK. Hasil penelitian tersebut diunggah di kanal YouTube KIR Matsanewa berdurasi 5 menit 15 detik. (rhd)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *