Malang, SERU.co.id – Politeknik Negeri Malang (Polinema) memberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi di tingkat lokal. Dalam pengabdian masyarakat membantu warga RT 05 RW 07 Kelurahan Bunulrejo, Blimbing, Kota Malang. Dalam mengembangkan kemitraan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis produksi VCO (Virgin Coconut Oil) dan sabun VCO.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Polinema, Dr. Yanty Maryanty ST mengatakan, diharapkan masyarakat dapat memulai dan mengelola bisnis secara mandiri. Dengan keterampilan yang diterima dari pelatihan dan bimbingan yang diberikan oleh tim dosen dan mahasiswa.
“Alhamdulillah, peserta aktif bertanya tentang berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam memasarkan produk VCO dan solusi yang dapat diterapkan. Melalui diskusi memberikan wawasan baru kepada warga terkait cara menghadapi masalah pemasaran yang mereka temui,” seru Yanty, sapaan akrabnya.
Program ini didukung oleh dana DIPA Nomor SP DIPA-023.18.2.677606/2024 dengan skema Kemitraan Masyarakat dengan keanggotaan tim dosen. Diketuai oleh Dr. Yanty Maryanty ST MSi, anggota dosen antara lain: Ari Susanti ST MT, Anugrah Windy Mustikarini SSi MSi, May Kurnia Pratiwi STP MEng, Mochammad Agung Indra Iswara ST, MT, serta Dr. Tri Yulistyawati Evelina SE MM. Serta tim mahasiswa, antara lain: M. Iqbal Fauzan, Luthfi Azizah Khoironi, Cahaya Dho’a Damai, Gesyaura Audy Rakena, Muhammad Agung Prayoga dan Honda Nofal Wigih Asmoro.
Acara dihadiri lebih dari 15 warga Bunulrejo, dimulai pengisian kuesioner pre-test untuk mengukur pemahaman awal peserta terhadap topik yang akan diajarkan. Setelah itu, peserta menyaksikan video proses pembuatan VCO, memberikan gambaran langsung tentang produksi produk yang akan mereka kelola.
Sesi pertama, berupa pemaparan tentang pemasaran produk yang disampaikan oleh Dr. Tri Yulistyawati Evelina. Dalam sesi ini, peserta aktif bertanya tentang berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam memasarkan produk VCO dan solusi yang dapat diterapkan. Diskusi memberikan wawasan baru kepada warga terkait cara menghadapi masalah pemasaran yang mereka temui.
Sesi kedua, berupa pemaparan tentang perhitungan ekonomi produksi VCO oleh Mochammad Agung Indra Iswara ST MT. Dalam sesi ini, peserta diberi penjelasan terkait evaluasi ekonomi dalam perencanaan produksi VCO. Dengan membantu mereka untuk lebih memahami bagaimana merencanakan produksi dan pemasaran produk dengan lebih efisien.
Sesi ketiga, demo produksi menjadi bagian menarik dalam acara ini. Para mahasiswa melakukan demonstrasi penggunaan alat pemeras santan kelapa yang akan dihibahkan kepada warga. Hal ini bertujuan, agar warga Bunulrejo dapat lebih memahami prosedur pembuatan VCO dengan alat yang disediakan.
“Partisipasi aktif warga dalam demo ini menunjukkan antusiasme mereka untuk mempelajari cara kerja alat dan memperlancar proses produksi,” imbuh Yanty.
Baca juga: Maba Polinema Ikuti LDK dan PKBN, Cetak Mahasiswa Berkarakter
Sesi keempat, pelatihan pemasaran di media sosial menjadi bagian lanjutan yang sangat penting untuk mempromosikan produk VCO dan sabun VCO. Para mahasiswa memberikan bimbingan dalam pembuatan dan pengelolaan akun media sosial sebagai alat pemasaran. Serta mengenalkan fitur-fitur yang dapat digunakan untuk memaksimalkan strategi pemasaran digital.
“Peserta sangat antusias dalam belajar cara-cara menggunakan media sosial dengan baik dan benar. Tujuannya, untuk meningkatkan jangkauan pasar produk mereka,” jelasnya.
Pada sesi terakhir, peserta antusias mengikuti post-test berupa pengisian kuesioner yang dipandu oleh rekan-rekan mahasiswa. Kuesioner ini bertujuan untuk mengevaluasi pemahaman peserta terhadap materi yang telah disampaikan selama acara.
“Antusiasme peserta terlihat jelas, karena mereka aktif memberikan tanggapan dan feedback sangat baik. Feedback ini berguna bagi tim pengabdian untuk meningkatkan kualitas pelatihan di masa depan,” tandasnya. (rhd)