Batu, SERU.co.id – Atlet Cabang Olahraga (Cabor) Billiard kota Batu akhirnya mampu meraih target yang diinginkan pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025. Atlet Cabor Billiard kota Batu berhasil menyumbangkan 1 medali emas dan 1 perunggu Pada Cabor Billiard yang berlangsung di Carabao Bistro & Pool, Kota Batu, Minggu (29/6/2025) petang.
Penyumbang 1 medali emas itu adalah Glenn Rivardy Christian Tatipang yang mendapatkan medali emas dari nomor bola 15 single putra. Sementara satu medali perunggu diraih dari nomor Ganda 9 Putri oleh Stephenie Azmya Putri yang berpasangan Alexa de Angelic Feutsya. Kepada awak media, Glenn mengaku pertarungan pada babak final ini sangat seru.
“Sangat seru dan pressurenya dapat. Tapi untung bisa membawa nama Kota Batu,” seru Glenn sapaannya.
Glenn mengakui, sedari awal dia berhadapan dengan lawan-lawan yang dianggapnya berat. Sampai akhirnya ia dapat lolos ke babak final dan berhadapan dengan Atlet Billiard dari Lumajang. Disitu, ia merasakan pressure yang sangat besar karena sama-sama memperebutkan medali emas.
“Medalinya dipersembahkan untuk mama saya dan papa saya yang ada di rumah,” ungkapnya.
Dengan prestasi yang ia dapatkan saat ini, Glenn berharap dapat tampil kembali pada Porprov 2027 mendatang dan masih tetap untuk membela nama Kota Batu.
baca juga: Cabor Horseback Archery Pordasi Batu Sumbang 4 Medali Pada Porprov IX Jatim 2025
Sementara itu, Pelatih billiard Kota Batu, Eko Utomo juga mengaku lawan-lawan yang harus dihadapi anak didiknya semakin berat dari tahun ke tahun. Namun ia tetap optimis, Glenn dapat tampil maksimal untuk meraih target medali. Adapun total medali yang ditargetkan tim billiard kota Batu adalah sebanyak 4 medali.
“Semoga bisa tercapai, karena masih banyak permainan, masih ada Single bola 15 ganda mix dan bola 10 single putra-putri. Kita optimis di kelas ganda mix,” imbuhnya.
Eko menambahkan, terkait Venue yang digunakan sebagai arena kejuaraan Cabor billiard Porprov Jatim 2025 sangat menunjang. Namun pada awalnya seluruh peserta harus bisa menyesuaikan meja yang digunakan untuk pertandingan.
“Mungkin mejanya masih baru, kainnya masih baru, jadi awal-awal masih banyak yang sedikit kesulitan untuk bermain,” tandasnya. (dik/mzm)
