Gubernur Khofifah Minta Kepala Sekolah Jaga Integritas dalam SPMB

Gubernur Khofifah bersama Kadindik Jatim dan Wali Kota Batu. (ist) - Gubernur Khofifah Minta Kepala Sekolah Jaga Integritas dalam SPMB
Gubernur Khofifah bersama Kadindik Jatim dan Wali Kota Batu. (ist)

Batu, SERU.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Kepala Sekolah menjaga integritas dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Hal itu disampaikannya dalam Sosialisasi SPMB Jenjang SMAN, SMKN, dan SLBN Provinsi Jawa Timur Tahun Ajaran 2025/2028 Gelombang IV di Batu Suki Hotel, Rabu (16/4/2025).

Gubernur Khofifah meminta, Penerimaan Murid Baru harus dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, berkeadilan, dan tanpa diskriminasi. Oleh karena itu diperlukan Pakta Integritas bagi semuan unsur yang terlibat dalam proses SPMB. Dalam kesempatan itu, Khofifah juga membagikan kiat menyukseskan SPMB.

Bacaan Lainnya

SPMB sendiri adalah sistem yang dikenalkan pemerintah untuk menggantikan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang sebelumnya digunakan.

“Pahami Regulasi SPMB, sosialisasi efektif, pelayanan prima, pengawasan dan pemantauan, koordinasi dengan stakeholder, serta pemanfaatan TIK,” serunya dihadapan sekitar 200 kepala sekolah se-Jatim.

Khofifah juga menjelaskan, daya tampung SMA dan SMK Negeri di Jatim hanya sebesar 38,31 persen. Oleh karena itu ia berharap bila ada yang tidak diterima jangan langsung berhenti di situ saja.

“Tapi diberikan solusi dan jalan keluar. Mudah-mudahan ini akan jadi amal jariyah panjenengan semua. Amin,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai mengatakan, untuk mengatasi daya tampung sekolah negeri yang relatif kecil, pemerintah telah mencarikan alternatif lain. Ia berharap siswa yang tidak diterima di SPMB dapat bersekolah di swasta dengan biaya SPP sekolah gratis dari kuota 10 persen.

“Akan ada MoU tanggal 2 Mei nanti, insya Allah kita berkomitmen memberikan kesempatan terbaik bagi masyarakat sehingga tidak ada yang sampai putus sekolah,” tuturnya.

Aries menjelaskan, langkah strategis Dinas Pendidikan antara lain membangun komunikasi swasta (beasiswa dan biaya pendidikan terjangkau). Hal itu merupakan ikhtiar untuk dapat mengatasi calon murid yang tidak tertampung di sekolah negeri. Mengingat di Jatim sendiri, terdapat 1.083 SMA Swasta dan 1.860 SMK Swasta.

“Jika masing-masing sekolah menyediakan 10 beasiswa untuk murid baru, maka akan tersedia 29.430 murid yang terbantu,” tukasnya .

Sebagai informasi, berdasarkan statistik SPMB Jatim 2025, jumlah lulusan SMP Sederajat sebanyak 682.252 siswa. Daya tampung SPMB Jatim untuk SMAN sebanyak 126.180 siswa dan SMKN sebanyak 135.216 siswa. Dengan demikian, jumlah lulusan SMP sederajat yang tidak dapat tertampung di SMAN dan SMKN sebanyak 420.856 murid atau 61,69%. (dik/mzm)

disclaimer

Pos terkait