Mahasiswa UB Ciptakan Inovasi Pangan Darurat Buah Mangrove, Raih Penghargaan Internasional

Mahasiswa UB Ciptakan Inovasi Pangan Darurat Buah Mangrove, Raih Penghargaan Internasional
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UB, Gusti Ayu Made Devta Swijayanti, menerima penghargaan. (foto: ist)

Malang, SERU.co.id Universitas Brawijaya (UB) kembali mencatat prestasi di ajang internasional. Mahasiswa UB berhasil memenangkan penghargaan ‘Winner Plant-based Food Prize Transformative Research Challenge’ di World Food Forum 2024 yang diselenggarakan oleh FAO di Roma. Inovasi berbasis buah mangrove membawa tim UB meraih pengakuan global.

Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UB, Gusti Ayu Made Devta Swijayanti menjelaskan, tujuan utama timnya adalah menghadirkan solusi berkelanjutan untuk pangan darurat. Ia menambahkan, partisipasi ini juga membuka peluang kolaborasi internasional.

Bacaan Lainnya

“Kami memanfaatkan buah mangrove yang kaya nutrisi untuk menciptakan makanan darurat yang ramah lingkungan,” ujarnya.

Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UB, Gusti Ayu Made Devta Swijayanti, menerima penghargaan. (ist
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UB, Gusti Ayu Made Devta Swijayanti. (foto: ist)

Inovasi bertajuk ‘Mangrove Fruit Optimization for Sustainable Plant-Based Emergency Food Bars’ ini menarik perhatian peserta dan investor internasional. Tim UB dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan terdiri dari:

  1. Gusti Ayu,
  2. Annisa Aurora Kartika,
  3. Pradipta Widyo Nugroho

“Kami berharap inovasi ini dapat diterapkan di berbagai negara dengan potensi serupa,” jelas Gusti Ayu.

Respons positif dari peserta lain memberikan motivasi besar bagi tim UB. Banyak pihak yang tertarik dengan potensi buah mangrove untuk mendukung ketahanan pangan.

“Mereka bertanya bagaimana teknologi ini dapat diimplementasikan di wilayah mereka,” ungkap Gusti Ayu.

Selain memenangkan penghargaan, tim UB juga berhasil menjalin kerja sama dengan berbagai institusi. Salah satunya adalah Meatless Monday, organisasi berbasis di New York yang menjadi investor utama inovasi ini.

“Kerja sama ini menjadi langkah awal untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut,” tambah Gusti Ayu.

Selama acara berlangsung, Gusti Ayu juga mengikuti berbagai kegiatan pendukung, seperti workshop dan diskusi panel. Kegiatan tersebut memperluas wawasan tim terkait tantangan global dalam sistem pangan.

“Kami belajar pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk menciptakan solusi yang inklusif,” tuturnya.

Pengalaman ini tidak hanya berdampak positif bagi tim, tetapi juga bagi Universitas Brawijaya secara keseluruhan. Gusti Ayu berharap, UB terus aktif berpartisipasi dalam ajang internasional serupa.

“Ini kesempatan besar untuk meningkatkan reputasi kampus sekaligus mendorong inovasi mahasiswa,” katanya.

Dengan penghargaan ini, Gusti Ayu dan tim berhasil menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi. Pemanfaatan buah mangrove sebagai pangan darurat berkelanjutan menjadi langkah penting dalam menghadapi tantangan global.

“Kami berkomitmen membawa solusi nyata bagi ketahanan pangan dunia,” tutup Gusti Ayu.
(ws12/rhd)

disclaimer

Pos terkait