Malang, SERU.co.id – Melalui Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan, BPJS Kesehatan berkomitmen wujudkan tranformasi mutu layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dengan mengusung tema “Kolaborasi dalam Transformasi Mutu Layanan yang mudah, cepat, dan setara kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional.”
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof dr Ali Ghufron Mukti MSc PhD AAK menegaskan, tahun 2023 momentum penting perjalanan BPJS Kesehatan, dengan fokus Transformasi Mutu Layanan. Melalui transformasi ini, BPJS Kesehatan berkomitmen memberikan pelayanan yang mudah diakses, cepat pelayanannya, dan setara untuk setiap peserta JKN.
“BPJS Kesehatan komitmen peningkatan akses layanan kesehatan bagi peserta JKN, terutama masyarakat di Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan yang Memenuhi Syarat (DBTFMS). Kerja sama rumah sakit apung/bergerak solusi memastikan masyarakat di daerah terpencil dapat merasakan manfaat layanan kesehatan yang memadai. Ini hanyalah salah satu contoh upaya nyata BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan yang inklusif,” seru Ghufron, sapaan akrabnya, melalui daring, Senin (2/10/2023).

Strategi menghadirkan Transformasi Mutu Layanan mencakup proses Mudah, Cepat dan Setara. Artinya:
MUDAH:
1. No Fotokopi Berkas
2. Penggunaan NIK Sebagai Identitas Peserta JKN
3. Pelayanan Peserta dari luar FKTP (Faskes Tingkat Pertama) Terdaftar
4. Standardisasi Performance Layanan di Kantor Cabang BPJS Kesehatan
(alur layanan, penampilan pegawai, sikap layanan dan tampilan area
layanan)
5. Simplifikasi Sistem Rujukan
6. Digitalisasi Layanan Administrasi dan Klaim Fasilitas Kesehatan
7. Digitalisasi Autodebet serta Cek Tagihan dan Pembayaran Iuran
CEPAT:
1. Respon Pengaduan Keluhan Peserta yang Cepat dan Tuntas
2. Peningkatan Pemahaman Peserta tentang Program JKN
3. Kecepatan Akses Komunikasi dengan Peserta melalui Update Data
Nomor HP Peserta, Pengembangan Saluran Informasi Penanganan
Pengaduan (SIPP) yang Terintegrasi, dan Digitalisasi Care Center 165
Menggunakan Machine Learning
4. Monitoring dan Evaluasi Kepastian Ketersediaan Obat
SETARA:
1. No Iur Biaya Tambahan
2. No Diskriminasi
3. Tidak Adanya Batasan Hari Rawat
“Tingkat kepuasan peserta JKN telah mencapai 89,6 persen, menunjukkan inisiatif BPJS Kesehatan memberikan hasil yang positif. Hasil survei tersebut memvalidasi upaya berkelanjutan untuk memenuhi ekspektasi peserta dalam hal pelayanan kesehatan yang berkualitas,” tambah Ghufron.
Baca juga: Dashboard JKN BPJS Kesehatan Mudahkan Informasi dan Kebijakan Strategis Pemkot Malang
Melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022, dalam menyelenggarakan Program JKN dan memastikan perlindungan kesehatan bagi seluruh penduduk. Sehingga diperlukan kerja sama yang lebih erat antara BPJS Kesehatan, kementerian dan lembaga, serta pemerintah daerah.
“Per 1 September 2023 cakupan kepesertaan JKN mencapai lebih dari 262,74 juta jiwa atau 94,60 persen dari total seluruh penduduk. Bukti nyata dari upaya bersama untuk menghadirkan perlindungan kesehatan bagi masyarakat Indonesia,” ucap Ghufron.
Ghufron mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran manajemen fasilitas kesehatan dan semua pihak yang telah berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan Program JKN.
“Kolaborasi ini adalah tonggak keberhasilan dalam menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik untuk seluruh masyarakat Indonesia,” tandasnya.
Senada, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang Raya, dr Roni Kurnia Hadi Permana MMRS AAK menyampaikan, transformasi mutu layanan yang dilakukan pusat juga dilakukan di daerah se-Indonesia. Dan telah dilakukan oleh seluruh faskes di cabang Malang.
“Kami ingin memastikan seluruh layanan yang diberikan fasilitas kesehatan sesuai dengan komitmen transformasi mutu layanan. Jika masyarakat atau peserta JKN menemukan permasalahan yang tak sesuai dengan komitmen tranformasi mutu layanan. Bisa menghubungi kanal-kanal layanan kami atau bisa ke kantor BPJS Kesehatan terdekat,” ucap dr Roni, sapaan akrabnya.
Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan Apresiasi Bupati Atas Capaian UHC Kabupaten Malang
Menurutnya, testimoni masyarakat saat terhadap layanan BPJS Kesehatan jauh lebih baik, namun pihaknya tak berpuas diri. Sehingga pihaknya terus berupaya meningkatkan layanan dan meminimalisir suara miring yang selama ini disampaikan peserta JKN.
Seperti masih ada diskriminasi, antrean lama, respon pengaduan belum tuntas, obat kosong, masih ada iur biaya di luar ketentuan, belum meratanya pemahaman peserta tentang program JKN, akses faskes sulit. Kemudian kartu tidak aktif padahal sudah bayar iuran, kartu peserta tidak aktif (PBI JKN), petugas faskes tidak ramah dan lainnya.
“Kami meminimalisir keluhan-keluhan tersebut dan menindaklanjuti atas keluhan yang masuk. Secara berkala kami melakukan sibling, untuk mengetahui apakah layanan tersebut dijalankan sesuai komitmen. Tentunya faskes komitmen akan mendapatkan penghargaan, sehingga memotivasi faskes lainnya mengoptimalkan layanan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, BPJS Kesehatan Cabang Malang memberikan piagam penghargaan kepada fasilitas kesehatan yang berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan JKN tahun 2023. Di antaranya:

> Kategori Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Terbaik Pertama:
– Puskesmas: Puskesmas Junrejo
– Klinik: klinik polres kabupaten Malang
– DPP: DPP dr. Lydia Putri
– Drg : Drg Diah Noviartin Ningtyas

> Kategori Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) Terbaik Pertama:
– RS tipe A : RS Jiwa Lawang
– RS tipe B : RS Panti Nirmala
– RS tpe C : RSI Aisyiyah
– RS tipe D : RS Marsudi Waluyo
– Klinik Utama : Klinik Jantung Hasna Medika
“Melalui kolaborasi BPJS Kesehatan bersama seluruh fasilitas kesehatan dan stakeholder terkait. Kami siap membangun masa depan kesehatan Indonesia yang lebih cerah melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan setara,” tandas dr Roni. (rhd)