Usai Visitasi Empat Prodi UB, AUN-QA Apresiasi Progres UB Keseluruhan

Malang, SERU.co.id – Memasuki hari ketiga, Rabu (12/2/2020), tim ASEAN University Network Quality Assurance (AUN-QA) telah merampungkan visitasi kepada empat program studi di Universitas Brawijaya (UB), sejak Senin (10/2/2020). Keempat prodi tersebut adalah prodi Ilmu Komunikasi FISIP, program magister Ilmu Ternak FAPET, prodi Budidaya Perikanan FPIK, dan prodi Sastra Jepang FIB.

Wakil Rektor I Universitas Brawijaya Prof. Dr. drh. Aulanni’am, DES, mengatakan, dari pemaparan tim AUN-QA cukup mengapresiasi perkembangan capaian UB, meski disampaikan pula beberapa rekomendasi terkait beberapa perbaikan/pembenahan.

Bacaan Lainnya

“Secara keseluruhan disebutkan sangat baik, akreditasi nasional sudah bagus sehingga mudah menembus internasional, beasiswa nasional dan internasional juga banyak, dan lainnya. Sementara, mereka juga memberikan rekomendasi pembenahan program 3 in 1, khususnya menyoroti kurangnya dosen luar negeri,” papar Aul, sapaan akrabnya, usai Penutupan The 172nd AUN-QA, di Rektorat UB lantai 8, Rabu (12/2/2020) siang.

Ditambahkannya, dengan AUN-QA diharapkannya dapat mempermudah UB menuju level internasional. Pasalnya, prodi-prodi yang divisitasi oleh AUN-QA tersebut merupakan prodi yang telah mendapatkan akreditas A dari BAN-PT. Jika sudah mendapatkan sertifikasi internasional dari AUN-QA, maka prodi-prodi tersebut akan mudah ditingkatkan akreditasinya menjadi level internasional.

Jajaran Rektorat dan Dekanat UB bersama tim AUN-QA. (rhd)

Selain dosen luar negeri program 3 in 1, tim AUN-QA juga menyoroti kurangnya International Conference yang diadakan tiap fakultas. “Mereka tidak terlalu memuji, namun juga memberikan motivasi dan masukan melalui analisa, dan lainnya. Mereka merekomendasikan agar kegiatan kita PDCA (Plan, Do, Check, and Act), dan lainnya,” jelasnya, sembari menambahkan sertifikat AUN-QA akan diberikan bulan depan.

Dengan empat prodi tambahan kali ini, berarti total jumlah prodi di UB yang sudah terakreditasi AUNQA ada 17. Selain AUNQA, ada 35 prodi UB yang telah meraih akreditasi dari lembaga-lembaga internasional lain. Rencananya, dalam waktu dekat akan ada 9 prodi lagi yang akan dilakukan visitasi oleh AUN-QA. “Harapannya nanti dengan prodi yang sudah terakreditasi internasional, alumni-alumni UB tidak hanya bisa bekerja di ASEAN, tapi juga di negara-negara dunia,” kata Ketua LP3M UB Ir Achmad Wicaksono, MEng, PhD.

Selain melakukan visitasi ke empat prodi, tim asesor juga akan berkunjung ke unit-unit pendukung, seperti UB TV, Griya Brawijaya, institut biosains, LSIH dan Poliklinik. Visitasi tersebut dilakukan untuk melihat apakah UB sudah menjalankan program perbaikan dan melihat fasilitas-fasilitas yang diberikan apakah sudah sesuai dengan keinginan mahasiswa, terutama mahasiswa disabilitas.

AUNQA merupakan organisasi universitas di negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk meningkatkan standar perguruan tinggi di Asia Tenggara. ASEAN University Network (AUN) didirikan untuk menjamin kualitas pendidikan tinggi di negara-negara ASEAN dan bertanggung jawab untuk mempromosikan jaminan kualitas lembaga pendidikan tinggi, meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, dan berkolaborasi dengan badan regional dan internasional untuk kepentingan komunitas ASEAN.

Tim AUN-QA yang turun melakukan visitasi, terbagi dalam 5 kelompok dengan 2 asesor. Diantaranya di FAPET: Prof. Dr. Arnulfo A. Azcarraga (Philippines) selaku AUN-QA Trainer, dan Assoc. Prof. Dr. Sompop Prathanturarug, Ph.D (Thailand); FPIK: Dr. Wyona Patalinghug (Philippines) selaku Deputy Chairpersons of AUNQA, dan Dr. Pakorn Watanachaturaporn (Thailand); FISIP: Prof. Ir. Dr. Shahrir Abdullah (Malaysia) selaku Deputy Chairpersons of AUNQA Council, dan Dr. Nguyen Huy Phuc (Vietnam).

Selanjutnya, di FIB: Assoc. Prof. Dr. Ngo Van Thuyen (Vietnam) selaku AUNQA Council Members, dan Prof. Aleth Therese L. Dacanay, Ph.D (Philippines); serta AUN Secretariat: Monsiri Chintanavisit selaku AUN-QA Assessment Officer dan Korn Ratanagosoom (Mr.) selaku Chief of AUN-QA and Education. (rhd)

disclaimer

Pos terkait