Sementara itu, salah satu narasumber, Prof Ponimin menekankan, bagaimana seorang peneliti dari perguruan tinggi membagi pengalamannya di dalam kreasi seni berbasis akademik.
Salah satunya, Nusantara memiliki budaya lokal yang sangat banyak dan beragam, sehingga menjadi kekuatan budaya Nusantara. Dimana hal ini tidak harus dipandang sebagai wacana keilmuan saja.
“Bagi seorang peneliti, penciptaan seni ini merupakan sumber inspirasi yang tak pernah habis untuk digali, diimajinasi. Kemudian dikreasi menjadi suatu karya seni yang berbasis akademik,” pungkasnya. (rhd)
Baca juga:
- Smart Tax Persada dan Vesop Bapenda Kota Malang Jadi Percontohan Lombok Barat
- Andy Sasongko Gantikan Didik Adhyotomo sebagai Kajari Batu
- KabagOps Polres Batu Pimpin Apel Pengamanan dan TFG Karnaval Desa Giripurno
- Perpanjang PKS, Revitalisasi Alun-alun Merdeka Malang Dimulai Pekan Ini
- Dinkes Batu Lakukan Pemeriksaan Baduta Stunting di RSKH, Hasil Temuan Posyandu di Puskesmas