Batu, SERU.co.id – Warga Batu dikejutkan dengan sirine mobil pemadam kebakaran (damkar) yang meraung-raung meluncur ke arah Pasar relokasi Batu, Rabu (11/1/2023) sekitar pukul 19.00. Kobaran api nampak dari tengah-tengah lapak nan kian membesar. Dalam sekejap, Jalan Sultan Agung mendadak macet, lantaran warga ingin melihat langsung terbakarnya pasar relokasi Batu.
Kasi Pencegahan Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Batu, Santoso Wardoyo mengatakan, api dapat dipadamkan berkat kerjasama tim. Dalam waktu 15 menit, api bisa dipadamkan dan dilanjutkan dengan pembasahan.
“Sekitar 6 kios atau lapak yang terbakar diantaranya toko elektronik,” seru Santoso, sapaan akrabnya.

Sebanyak 5 (lima) mobil pemadam kebakaran dengan petugas lengkap berupaya merangsek ke dalam titik kobaran api yang berlokasi dekat dengan stadion Gelora Brantas Batu. Dalam waktu 15 menit petugas berhasil memadamkan api dan melakukan pembasahan terhadap lapak-lapak yang hangus terbakar.
Santoso mengatakan, penyebab terjadinya kebakaran diduga akibat pemilik salah satu lapak lupa mencabut pemanas air (heater). Karena sebelumnya terjadi pemadaman lampu di sebagian wilayah Kota Batu sejak pukul 09.00 sampai sore. Diperkirakan pemilik lapak lupa mencabut pemanas air di saat listrik PLN sudah menyala lagi.
“Sore tadi pasar sudah tutup. Kemungkinan pemilik kios saat pulang, lupa kalau masih menancapkan pemanas air ke listrik,” ungkapnya.
Untuk memastikan kerugian material akibat terbakarnya beberapa lapak di pasar relokasi Batu itu, Santoso mengaku, masih membutuhkan waktu. Untuk sementara waktu, TKP diberi Police Line, penanda masyarakat umum tidak diperkenankan melintas. Demi keamanan, sambungan listrik di area pasar Batu terpaksa harus dipadamkan sementara waktu.
“Walaupun api sudah mati, tetapi saya rasa ini masih berbahaya. Jadi sementara waktu, area ini harus dimatikan dulu sampai benar-benar aman,” imbuhnya.
