Setidaknya dirinya membutuhkan waktu kurang lebih 4 minggu untuk menyelesaikan penggarapan batik tersebut. Dimana 2 minggu pertama untuk menggambar motif dan 2 minggu sisanya untuk melakukan proses pengerjaan.
“Konseptualnya membutuhkan waktu sekitar dua minggu, lalu untuk teknis proses pengerjaan kain batik motif Tragedi Kanjuruhan ini sekitar dua minggu,” tuturnya.
Menurut Ita, batik yang menceritakan tentang Tragedi Kanjuruhan ini tidak diproduksi banyak dan hanya dua kain yang diproduksi.
“Motif ini tidak diperbanyak, karena bertujuan untuk didonasikan pada korban Tragedi Kanjuruhan. Dan perjuangan para keluarga korban yang sampai sekarang berjuang menuntut keadilan,” kata Ita.
Dari hasil lelang tersebut, dirinya berharap hasil karyanya ini bisa sedikit membantu para keluarga korban yang masih mencari keadilan hingga saat ini. (ws6/rhd)
Baca juga:
- UB Jadi Motor Diplomasi dan Berhasil Dorong Malang Raih Status UNESCO Creative City
- KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai Tersangka Korupsi Proyek PUPR
- Kota Malang Diusulkan Kota Metropolitan, Fokus Kembangkan Pendidikan dan Infrastruktur
- Bantuan PKH di Tlanakan Pamekasan Disunat hingga 50 Ribu Berdalih sebagai Biaya Penarikan
- MKD Putuskan Uya Kuya Tak Langgar Etik dan Sahroni Disanksi Nonaktif Enam Bulan








