“Kami bersaksi melihat geliat pelaksanaan pembangunan di Bojonegoro yang luar biasa dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat. Mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh Pemkab Bojonegoro, yang dirasakan masyarakat bisa menjadi contoh dan acuan bagi kabupaten/kota lain di sekitar dan se Jawa Timur,” ucap Agung.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan piagam dan plakat dari Badan Peghubung Daerah Provinsi Jawa Timur di Jakarta untuk diserahkan oleh Kepala Bakorwil kepada Pemkab Bojonegoro. Piagam diterima oleh Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah. Acara dilanjutkan penyerahan cindera mata dari Pemkab bojonegoro kepada Badan Peghubung Daerah Provinsi Jawa Timur di Jakarta.
Dalam kesempatan ini, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan beberapa progres di Bojonegoro. Menurut Bupati, pada empat tahun yang lalu, masyarakat Bojonegoro jika ingin berpergian merasa kurang semangat. Penyebabnya adalah infrastruktur yang belum memadai sehingga susah untuk dilewati.
Berkat kerjasama seluruh stakeholder Bojonegoro, lanjut Bupati Anna, sekarang di Bojonegoro suasananya semakin ramai karena infrastruktur yang sudah memadai terutama jalan. Tahun ini, Pemkab Bojonegoro hampir menuntaskan 600 kilometer jalan.
“Kenapa yang pertama infrastruktur? Karena dengan infrastruktur bisa berdampak di banyak sektor,” jelas Bupati yang dikenal dengan Ibu Pembangunan Bojonegoro ini.
Bupati menambahkan, mengenai inflasi yang naik di beberapa kabupaten, sementara inflasi di Bojonegoro terkendali. Hal ini karena pembangunan infrastruktur yang memadai sehinggai supply dan demand terpenuhi baik di tingkat kecamatan maupun desa.
Terkait kemiskinan, Bupati menjelaskan adanya berbagai kategori. Kategori miskin di negara maju berbeda dengan kategori miskin di negara berkembang. Miskinnya provinsi maju berbeda dengan miskinnya provinsi yang belum maju.